dc.identifier.citation | Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (Eds.). (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives: Complete 3 COOC 2 H 2 NH Step 2 (memberikan alasan)Meminta siswa meberikan alasan mengapa memilih larutan tersebut sebagai larutan garam dengan pH < 7 Edition, New York : Longman. Dahar, R. W. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga Demircioğlu, G., Ayas, A., and Demircioğlu, H. 2005. Conceptual change achieved through a new teaching program on acids and bases. Chemistry Education Research and Practice, 6(1), 36-51 Effendy. 2002. Upaya untuk Mengatasi Kesalahan Konsep dalam Pengajaran Kimia dengan Menggunakan Strategi Konflik Kognitif. Media KomunikasiKimia: Jurnal Ilmu Kimia dan Pembelajarannya, 2 (6):1-22. Forehand, M. 2010. Bloom's Taxonomy - Emerging Perspectives on Learning, Teaching and Technology. The University of Georgia. Kelly, R. M., Phelps, A. J., and Sanger, M. J. 2004. The Effects of a Computer Animation on Students’ Conceptual Understanding of a Can-Crushing Demonstration at the Macroscopic, Microscopic, and Symbolic Levels. Chem Educator, 9(3): 184-189. Krathwohl. D. R. 2002. A Revision of Bloom’s Taxonomy: An Overview. Theory into Practice, 41(4), 212-218 Nakhleh, M. B. 1992. Why Some Students Don't Learn Chemistry. Journal of Chemical Education, 69 (3): 191-196. She, H.C. & Liao, Y.W. 2010. Bridging Scientific Reasoning And Conceptual Change Through Adaptive Web-Based Learning. Journal of Research in Science Teaching, 47 (1): 91119. She, H.C. 2002. Concepts of Higher Hierarchical Level Required More Dual Situational Learning Events for Conceptual Change: A Study of Students’Conceptual Changes on Air Pressure and Buoyancy. International Journal of Science Education, 24(9): 981–996. She, H.C. 2003. DSLM Instructional Approach to Conceptual Change Involving Thermal Expansion. Research in Science and Technological Education, 21(1): 43–54 She, H.C. 2004. Fostering‘‘Radical’’ Conceptual Change Through Dual Situated Learning Model. Journal of Research in Science Teaching, 41(2): 142–164 Sirhan, G. (2007). Learning difficulties in chemistry: An overview. Journal of Turkish Science Education. 4(2), 2 – 20. Pinarbasi, T. 2007. Turkish Undergraduate Students’ Misconceptions on Acids And Bases. Journal Of Baltic Science Education, 6(1), 23– 34 | in_ID |
dc.description.abstract | Hidrolisis adalah reaksi yang melibatkan pemecahan ikatan dalam molekul yang
menggunakan air. Reaksi dapat terjadi antara ion dan molekul air dan sering mengubah
pH larutan. Karakteristik yang dimiliki materi hidrolisis garam adalah konsep konkrit dan
konsep terdefinisi.Pemahaman kimia membutuhkan kemampuan berpikir dengan
menggunakan tiga tingkat yang berbeda namun saling berkaitan yaitu representasi
makroskopik, mikroskopik, dan simbolik.Ada beberapa penelitian yang mengungkapkan
bahwa siswa mengalami miskonsepsi pada materi hidrolisis garam. Miskonsepsi yang
dialami siswa sebagai berikut: 1) siswa menganggap semua larutan garam bersifat netral
2) pada akhir reakai netralisasi, siswa menyatakan bahwa tidak ada ion H
dalam larutan yang dihasilkan.Penyebab terjadinya kesalahan pemahaman dalam belajar
kimia dapat ditinjau dari segi pengajar, penyebab terjadinya kesalahan pemahaman
kemungkinan terletak pada metode dan pendekatan belajar yang digunakan. Salah satu
model pembelajaran remedial yang berdasarkan pada tiga perspektif ontologi,
epistimologi, dan motivasi adalah Dual Situated Learning Model (DSLM). DSLM
merupakan suatu model yang dapat memberikan perubahan konsep dengan menciptakan
disonansi dengan persepsi awal siswa.
+
dan ion OH
- | in_ID |