dc.description.abstract | Alternatif material bangunan yang ekonomis diwujudkan melalui batako. Batako yang digunakan sebagai dinding mempunyai beberapa kekurangan, seperti apabila kualitas ketepatannya rendah, material tersusunnya rendah, proporsi ketepatan campuran rendah dapat mengakibatkan batako berongga dan kuat tekan tidak merata. Di Kelurahan Watu Bangga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari kelimpahan material pasir karena berasal dari Sungai Wanggu. Di permukiman warga di kelurahan tersebut dilintasi aliran Sungai Wanggu. Selama ini, pasir Wanggu cenderung kurang dimanfaatkan secara optimal karena, sebagai berikut: 1) Persepsi masyarakat bahwa hanya pasir Pohara dan Nambo yang layak digunakan sebagai material bangunan; 2) Warna pasir abu-abu terang dianggap kurang menarik sebagai plesteran, dan; 3) Karakteristik pasir Wanggu yang halus, agak kasar, dan kasar bila digunakan sebagai bahan campuran batako cenderung belum diketahui oleh warga. Padahal, apabila pasir Wanggu dimanfaatkan secara optimal seperti diolah menjadi batako bisa direkomendasikan sebagai bahan dinding yang ekonomis. Penelitian ini ditujukan untuk membandingkan daya serap air dan kuat tekan antara material batako dari pasir Pohara dan Nambo dan material batako dari pasir Wanggu. Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode uji daya serap air dan uji tekan pada batako. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa material batako dari pasir Pohara-Nambo dan material batako dari pasir Wanggu memenuhi syarat-syarat fisis batako berdasarkan SNI 3-0349-1989. Sehingga, material pasir Wanggu bisa dimanfaatkan menjadi bahan batako beton dengan komposisi campuran yang tepat. Material batako beton dari pasir Pohara dan Nambo dengan komposisi 22 sekop pasir Pohara : 22 sekop pasir Nambo : 24 kg semen memiliki kuat tekan SNI 3-0349-1989 dalam kategori Mutu I dan daya serap air SNI 3-0349-1989 dalam kategori Mutu I. Material batako beton dari pasir Wanggu dengan komposisi 44 sekop pasir Wanggu : 24 kg semen memiliki kuat tekan SNI 3-0349-1989 dalam kategori Mutu II dan daya serap air SNI 3-0349-1989 dalam kategori Mutu I. Penelitian ini dapat dilanjutkan ke studi daya serap suara pada batako. Penelitian ini dapat dilanjutkan ke studi daya serap suara pada batako. | in_ID |