dc.contributor.author | Paripurna, Maulana Teguh | |
dc.contributor.author | Solikin, Mochamad | |
dc.contributor.author | Riyanto, Agus | |
dc.contributor.author | Sunarjono, Sri | |
dc.date.accessioned | 2017-12-29T07:25:50Z | |
dc.date.available | 2017-12-29T07:25:50Z | |
dc.date.issued | 2017-12-13 | |
dc.identifier.citation | ACI 305R-10. (2010), Guide to Hot-Weather Concreting. Farmington Hills: American Concrete Institute. Admin PU. (2011), Retrieved 06 27, 2017, from http://www.pu.go.id/berita/6540/KOMISI-V-DPR-RI:-UTAMAKAN-PENGGUNAAN-RIGID-PAVEMENT Arifi, E. (2015), Pemanfaatan Fly Ash Sebagai Pengganti Semen Parsial Untuk Meningkatkan Performa Beton Agregat Daur Ulang. REKAYASA SIPIL Volume 9, no.3, 229-235. Bina Marga. (2015), Spesifikasi Khusus Jalan Bebas Hambatan Dan Jalan Tol. Jakarta: Kementerian PUPR. Burg, R. G. (1996), The Influence of Casting and Curing Temperatutre on the Properties of Fresh and Hardened Concrete. Portland Cement Association. CCAA. (2004), Hot-Weather Concreting. Cemenet Concrete & Aggregates Australia. NRMCA. (2000), NRMCA Publication #12, “CIP #12 Hot Weather Concreting” . Silver Spring: National Ready Mixed Concrete Association. PCA. (2002), PCA – Design and Control 14th Edition, Chapter 13. Skokie, IL: Portland Cement Association. SNI 03-4431-1997. (1997), Metode pengujian lentur beton normal dengan dua titik pembeban. BSN. SNI 03-6813-2002. (2002), Tata cara pembuatan silinder dan prisma uji untuk menentukan kekuatan dan densitas beton agregat praletak di laboratorium . BSN. | in_ID |
dc.identifier.issn | 1412-9612 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/9504 | |
dc.description.abstract | Penelitian mengenai campuran beton dengan pemanfaatan air es, fly ash dan retarder yang diasumsikan mampu memperlambat waktu pengerasan beton (setting time) dalam penyeelenggaraan rigid pavement belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui temperatur beton dan setting time beton pada perkerasan kaku yang menggunakan pemanfaatan air es dengan variasi suhu 5oC, 10oC, 15oC, 20oC dan 27oC, sedangkan karakteristik beton terhadap kuat lentur dan kuat tekan dianalisa pada campuran beton dengan pemanfaatan air es, fly ash dan retarder. Kecenderungan setting time terhadap suhu terendah adalah memiliki waktu yang lebih lama. Karakteristik beton terhadap kuat lentur berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan memiliki trend bahwa beton yang menggunakan pemanfaatan air es, fly ash dan retarder cenderung mempunyai kuat lentur yang lebih baik dibandingkan dengan campuran lainnya, apabila suhu air semakin rendah kuat lentur cenderung naik. Terhadap kuat tekan beton, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan memiliki trend bahwa beton yang menggunakan pemanfaatan air es, fly ash dan retarder cenderung mempunyai kuat tekan yang lebih baik dibandingkan dengan campuran lainnya, semakin tinggi suhu air maka kuat tekan naik. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Buku Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi dan Perancangan Industri (RAPI) XVI Tahun 2017 | in_ID |
dc.subject | air es | in_ID |
dc.subject | beton | in_ID |
dc.subject | fly ash | in_ID |
dc.subject | kuat lentur | in_ID |
dc.subject | kuat tekan | in_ID |
dc.subject | setting time | in_ID |
dc.title | Karakteristik Beton pada Perkerasan Kaku dengan Pemanfaatan Air Es dan Fly Ash terhadap Kuat Lentur dan Kuat Tekan | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |