• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
    • Simposium Nasional Ke-16 RAPI 2017
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
    • Simposium Nasional Ke-16 RAPI 2017
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pangheucakan: Elemen Bangun Budaya Padi Kasepuhan Ciptagelar dengan Teknologi Lokal Yang Terancam Pupus

    Thumbnail
    View/Open
    23_D132_Kusdiwanggo.pdf (910.5Kb)
    Date
    2017-12-13
    Author
    Kusdiwanggo, Susilo
    Pamungkas, Sigmawan Tri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Era agrikultur sering disebut sebagai the dawn of civilization, di mana telah melahirkan banyak sistem peradaban. Salah satu bentuk peradaban tersebut adalah hadirnya permukiman tradisional yang muncul karena kebutuhan agrikulturalnya. Kasepuhan Ciptagelar merupakan salah satu komunitas adat di Banten Kidul dengan permukiman tradisional yang unik dan masih tetap mempertahankan nilai-nilai sistem kepercayaan dan religi budaya padi (rice culture) yang dimilikinya hingga sekarang. Permukiman Kasepuhan Ciptagelar dibangun berdasarkan atas kepercayaannya itu dengan kombinasi lingkungan agrikultur dan lembur. Hampir semua elemen bangun dan ruang permukiman terpelihara dengan baik. Namun terdapat satu elemen agrikultur yang tidak ada, yaitu pangheucakan. Hilangnya satu titik rangkaian budaya padi akan menggerus makna sakral dari sistem kepercayaan dan religi yang diyakini. Jika peristiwa hilangnya pangheucakan tetap dibiarkan, maka sistem budaya padi asli Kasepuhan Ciptagelar, sebagai warisan budaya Sunda dikhawatirkan terancam. Tulisan ini bertujuan menyediakan detail rekonstruksi pangeucakan yang dibangun atas informasi persepsi-kognitif pada kelompok masyarakat yang memiliki wewenang dalam urusan bangunan dan pembangunan di Kasepuhan Ciptagelar secara elaboratif-kolektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitataif deskriptif yang diinduksi dengan teknik observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pangheucakan sebagai tempat pengeringan padi memiliki teknologi khas berdasarkan pengetahuan lokal masyarakat (indigenous knowledge). Teknologi tersebut memungkinkan atap dapat dibuka-tutup sedemikian rupa sesuai kebutuhan, sehingga padi menjadi kering. Teknologi tersebut asli hanya dimiliki oleh komunitas Pancer-Pangawainan yang sekarang berkedudukan di Kasepuahan Ciptagelar.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/9516
    Collections
    • Simposium Nasional Ke-16 RAPI 2017

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV