Show simple item record

dc.contributor.authorSumaryati, Sumaryati
dc.date.accessioned2018-02-14T02:11:40Z
dc.date.available2018-02-14T02:11:40Z
dc.date.issued2017-08
dc.identifier.citationDick Walter,Lou Carey dan James O. Carey. 2001. The Systematic Design of Intruction. New Jersey : Pearson Koento Wibisono,dkk. 1989. Materi Pokok Dasar-dasar Filsafat. Jakarta. Karunikain_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-102-7
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9599
dc.description.abstractFilsafat dipahami sebagai ilmu tentang segala sesuatu yang ada secara mendasar. Beberapa cabang filsafat antara lain ontologi, metafisika, epistemologi, dan aksiologi. Aksiologi mengkaji nilai benar atau salah, terbagi dalam tiga bagian, yaitu logika, estetika, dan etikalogika. Estetika mengkaji nilai indah atau tidak indah. Etika mengkaji nilai baik atau buruk. Ketiga bagian aksiologi tersebut berkontribusi dalam melahirkan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkemajuan. Dalam paparan ini akan dikaji kontribusi estetika dalam menciptakan suasana pembelajaranyang menyenangkan dan berkemajuan. Keindahan pada umumnya diidentikkan dengan seni. Seni memengaruhi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dengan tekun, penuh rasa senang, bahagia, dan penuh semangat. Hal tersebut akan memaksimalkan potensinya sehingga tercapai hasil optimal, bahkan menumbuhkan kreasi dan inovasi yang mengantarkan pada kemajuan. Seni dapat dipahami sebagai ekspresi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, seni terkait dengan seluruh aktivitas manusia. Seni juga memiliki fungsi sosial, mempererat kebersamaan, menciptakan suasana yang menyenangkan, menggembirakan, hingga menciptakan kenyamanan. Keindahan sebagai ekspresi seni seseorang akan melahirkan rasa suka, rasa senang, dan kenyamanan, bahkan rasa cinta, yang berkonsekuensi pada munculnya keinginan untuk berlama-lama melakukan aktivitas. Dalam hubungannya dengan pendidikan, seni mempunyai peranan penting dalam memunculkan kenyamanan proses pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok. Ketika seorang anak didik telah merasa nyaman dengan kondisi, anak didik akan bertahan lama untuk belajar, tanpa mudah merasa lelah, tidak mudah jenuh dan bosan. Aktivitas kependidikan yang dalam keseluruhan aspeknya bernilai estetis akan melahirkan suasana yang tidak menjenuhkan, menegangkan, ataupun kecemasan yang akan mengganggu proses pembelajaran.Suasana demikian akan membuat peserta didik kreatif, melahirkan kemajuan dalam pembelajaran. Keindahan suasana pembelajaran akan tercipta apabila aspek-aspek sistem pembelajaran memiliki kualitas keindahan, yaitu kesatuan, keselarasan,pertentangan, keseimbangan, dan kesetangkupan. Inilah kontribusi estetika dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan berkemajuan.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherProsiding Seminar Nasional Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan (The Progressive & Fun Education Seminar) ke -2in_ID
dc.titleKontribusi Estetika Dalam Menciptakan Pembelajaran yang Menyenangkan dan Berkemajuanin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record