dc.description.abstract | Pendidikan karakter bukan hal baru dalam tradisi pendidikan di Indonesia. Beberapa pendidik
Indonesia modern yang kita kenal seperti Soekarno telah mencoba menerapkan semangat
pendidikan karakter sebagai pembentuk kepribadian dan identitas bangsa yang bertujuan
menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berkarakter. Persoalan pendidikan karakter di
Indonesia sejauh ini menyangkut pendidikan moral yang dalam aplikasinya terlalu membentuk
satu arah pembelajaran khusus sehingga melupakan mata pelajaran lainnya.Integrasi pendidikan
karakter dalam pembelajaran terlalu membentuk satu sudut kurikulum yang diringkas kedalam
formula menu siap saji tanpa melihat hasil dari proses yang dijalani. Pembentukan karakter
individu belum dapat dikatakan tercapai karena dalam prosesnya pendidikan di Indonesia
terlalu mengedepankan penilian pencapaian individu dengan tolok ukur tertentu terutama
logika-matematik sebagai ukuran utama yang menempatkan seseorang sebagai warga kelas
satu. Dalam prosesnya pendidikan karakter yang berorientasi pada moral dikesampingkan dan
akibatnya banyak kegagalan nyata pada dimensi pembentukan karakter individu. Salah satu
bentuk pendidikan karakter yang patut diaplikasikan adalah dengan penanaman nilai-nilai
kearifan lokal. Di Indonesia, kearifan lokal begitu beragam dimiliki oleh setiap daerah. Agar
eksistensi budaya tetap kukuh dan karakter anak bangsa tetap terjaga, maka kepada generasi
penerus dan pelurus perjuangan bangsa perlu ditanamkan rasa cinta akan kebudayaan lokal. Salah satu cara yang dapat ditempuhadalah dengan cara mengintegrasikan dan mengaplikasikan
secara optimal nilai-nilai kearifan budaya lokal dalam proses pembelajaran, ekstra kurikuler,
atau kegiatan kesiswaan di sekolah melalui porgam Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan
Budaya Lokal. | in_ID |