Sintesis A Priori dan Aposteriori dalam Mereorientasi Penegakan Hukum di Indonesia: Suatu Penjelajahan Hukum Transendental
View/ Open
Date
2018-01Author
Sinaga, Henry Dianto Pardamean
Putri, Fatma Ayu Jati
Metadata
Show full item recordAbstract
Adanya orientasi penegakan hukum di Indonesia yang saat ini menjadi cenderung bersifat legalisme dan positivisme membuat hukum menjadi seolah-olah seperti mesin peraturan yang selalu bekerja dengan logika, sehingga sangat memprihatinkan dan beresiko dapat menyusahkan masyarakat. Sehingga diharapkan penegakan hukum di Indonesia adalah lebih baik bila direorientasikan ke dalam bentuk hukum transendental. Sehingga penegak hukum, dalam menjalankan tugasnya untuk menegakkan hukum diikat oleh kewajiban secara moral untuk mematuhi hukum yang transenden, yang lahir dari alam ideos yang diyakini berisi kebenaran-kebenaran yang mutlak, yang langsung bersumber dari Tuhan. Dalam mereorintasi penegakan hukum dalam bentuk hukum transendental tersebut sangat memerlukan sintesis a priori dan a posteriori. Karena, a prioridalam penegakan hukum dapat menentukan objek pengalaman sebagai suatu hal yang paling penting untuk menjalankan penegakan hukum yang dapat menyelesaikan permasalahana priori murni dan tidak mencerminkan prasangka-prasangka suatu zaman saja.