dc.identifier.citation | Banks, J., Nelson, B.L., Carson, J.S., Nicol, D.M., 2010. Discrete-Event System Simulation. PrenticeHall Int. Ser. Ind. Syst. Eng. 640. https://doi.org/10.2307/1268124 Law, A.M., Kelton, W.D., 2000. Simulation Modeling and Analysis. Simul. Model. Anal. M Iqbal Sabit, Reno Dias Anggara Purba, J.S., 2017. Evaluation on Performance and SME ’ s productivity with Discrete System Simulation Approach. The International Conference on Engineering and Technology for Sustainable Development, pp. 1–8. Sultan, A.Z., 2007. Pemodelan Dan Simulasi Proses Produksi Pt Sermani Steel Untuk Peningkatan Kapasitas Produksi Dan Utilisasi Mesin. Surabaya. | id_ID |
dc.description.abstract | Meskipun berpotensi terus tumbuh dan berkembang, industri kreatif juga dihadapkan berbagai tantangan, salah satunya adalah perdagangan bebas. Adanya perdagangan bebas menciptakan persaingan yang semakin ketat bagi industri di Indonesia. Industri dituntut untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan demi memberikan nilai tambah kepada pelanggan. UMKM Afira Tailor sebagai UMKM yang diteliti seringkali kewalahan menghadapi pesanan dalam jumlah besar dan beberapa kali tidak mampu menyelesaikan pesanan tepat waktu sehingga mendapat komplain dari pelanggan. Penyebab utama masalah tersebut belum teridentifikasi dengan jelas apakah dikarenakan kapasitas mesin, jumlah tenaga kerja, ataupun penjadwalan kerja yang tidak optimal. Berdasarkan permasalahan tersebut maka digunakan analisis discrete event simualtion untuk mensimulasikan proses produksi sehingga dapat diketahui dimana letak permasalahan yang terjadi dan dapat diberikan rekomendasi perbaikan. Berdasarkan analisis diketahui bahwa sumber permasalahan dalam sistem produksi terdapat pada proses penjahitan, kurangnya performansi pada proses penjahitan menyebabkan terjadi penumpukan yang besar pada proses pembuatan pola dan pemotongan, sehingga proses produksi terhambat dan produktivitas tidak maksimal. Selanjutnya dilakukan desain ekperimenter dengan berbagai skenario untuk memperbaiki permasalahan. Skenario pertama adalah dengan menambah 1 mesin jahit yang mampu meningkatkan jumlah produksi harian hingga 10-15 produk, sedangkan skenario 2 dengan menambah 2 mesin jahit mampu meningkatkan jumlah produksi harian hingga 25-30 produk. | id_ID |