dc.identifier.citation | Faire. 1973. Knowledge-driven entrepreneurship: the key to social and economic transformation. Springer. New York Dordrecht Heidelberg London. Fayolle.,Alain. 2006. Handbook of research in entrepreneurship education: international perspectives. Massachusetts Northampton USA. Edward Elgar Publishing Inc. Formica. Piero.,Thomas Andersson, Martin G. Curley,.2010. Knowledge-Driven Entrepreneurship: The Key to Social and Economic Transformation. Springer. New York Dordrecht Heidelberg London. Moerdiyato, dkk. 2010. Program IPteks Bagi Kewirausahaan (IbK) Universitas Negeri Yogyakarta, Artikel Jurnal. Yogyakarta. Muhtadi, 2015. Pengembangan Kewirausahaan Berbasis Program Mahasiswa Wirausaha Di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Laporan Pengabdian Masyarakat. LPPM UMS. Surakarta. Suherman, Eman. 2008. Desain pembelajaran kewirausahaan. Bandung. PT. Alfabeta. Suranto. 2012. Developing the Entrepreneurship Incubator Model to Increase Students Independence of Entrepreneurship Mentality,. Dissertation. Yogyakarta: Graduate School, Yogyakarta State University. Zimmerer. Zuemm. W. Thomas. Norman M Scarborough. 1996. Entrepreneurship and new venture formation. New Jersey : Prentice Hall International Inc. | id_ID |
dc.description.abstract | Program pendampingan kewirausahaan yang dikembangkan melalui IPTEK Bagi Kewirausahaan (IbK) di Universitas Muhammdiyah Surakarta memberikan masukan dan manfaat yang sangat berguna bagi peningkatan wirausaha mahasiswa. Tujuan kegiatan ini untuk mengimplementasikan peran IPTEKS bagi kewirausahaan (IbK) di kampus dalam rangka menciptakan calon wirausaha baru bagi mahasiswa atau alumni. Manfaat kegiatan IbK sangat besar bagi peningkatan mental wirausaha, peningkatan ekonomi, omset dan kesejahteraan tenant. Metode kegiatan IbK meliputi: (a) pengembangan bakat tenant, (b) pembekalan hard dan soft skill tenant, (c) peningkatan dan pemberdayaan wirausaha tenant, (d) penambahan modal tenant untuk lebih tangguh dan mandiri. Jumlah tenant 20 tenant setiap tahun dan terbukti memiliki usaha mandiri. Metode pendampingan menggunakan project based learning dan participatory rural appraisal, dan omset bulanan tertinggi sekitar 120 juta dengan omset minimal sekitar 2 juta/bulan. Keuntungan usaha minimal 20%-50% dari omset, tergantung jenis usahanya. Pelaksanaan kegiatan melalui pembelajaran, pelatihan dan pemberdayaan menggunakan metode Project Based Learning (PBL) yang memuat model pendampingan dan pemberdayaan: doing, empowering, fasilitating dan evaluating. Model Participatory Rural Appraisal (PRA) berbasis partisipatif, penggalian potensi/bakat untuk menghasilkan dan mendapatkan calon wirausaha baru sesuai bakatnya. Peserta adalah mahasiswa PKMK, mahasiswa perintis usaha baru (start-up) dan alumni yang tertarik dalam bidang usaha. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan cara pelatihan, pemagangan, pemberdayaan, pendampingan selama delapan bulan. Pelaksanaan pendampingan IbK bekerjasama dan bersinergi dengan lembaga-lembaga socialpreneur yang menjadi kolega Universitas Muhammadiyah Surakarta yang memiliki kompetensi dibidangnya, (a) Sekolah Vokasi, mendukung peralatan berbasis teknologi pelatihan pembelajaran dan tempat pelatihan (b) LazisMu, mendukung keuangan dalam pelaksanaan pendampingan (c) Talents Center, mendukung pelaksanaan penggalian potensi entrepreneur berbasis bakat, (d) Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Sragen, (e) Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Solo, (f) Praktisi sesuai bidangnya. Peserta IbK meliputi usaha: bidang batik, bidang souvenir/merchandise, peternakan, advertising & IT, aneka olahan lele, olahan jamur, dan herbal. Hasil kegiatan IbK telah di desiminasikan pada koran, seminar dan online. Produk-produk hasil IbK dijual dalam ruang penjualan UMS baik online dan offline. | id_ID |