• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya
    • Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) III 2018
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya
    • Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) III 2018
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Penerapan Metode Spatial Autoregressive Model pada Pemetaan Daerah di Indonesia Berdasarkan Gizi Buruk Tahun 2016

    Thumbnail
    View/Open
    VIEW/DOWNLOAD (1.567Mb)
    Date
    2018-03
    Author
    Rakhmalia, Riza Indriani
    Mu’minin, Aisyah Ummi
    Huda, Tri Atmaja
    Widodo, Edy
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Gizi balita merupakan salah satu indikator kesehatan masyarakat. Salah satu cara untuk meningkatkan indikator kesehatan yaitu dengan memperbaiki status gizi pada balita. Akibat yang ditimbulkan dari kurang gizi adalah kerentanan terhadap penyakit-penyakit infeksi terlebih pada kasus gizi buruk yang dapat menyebabkan kematian. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik dan pengaruh variable dependen terhadap variabel independen, serta dapat mengimplementasikan metode regresi spatial pada gizi buruk. Peneliti menggunakan analisis Spatial Autoregressive Model (SAR) untuk pemetaan daerah di Indonesia berdasarkan Gizi Buruk tahun 2016. Variabel dependen yang digunakan adalah variabel angka gizi buruk, dan terdapat beberapa variabel independen yaitu persentase penduduk miskin, persentase pemberian ASI ekslusif dan persentase balita kurus. Data yang digunakan bersumber dari Data Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan hanya variabel persentase balita kurus yang mempengaruhi gizi buruk di Indonesia dengan nilai R2 = 0,579 yang berarti bahwa model tersebut mampu menjelaskan variasi dari gizi buruk sebesar 57,9% dan sisanya 42,1% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.Provinsi dengan jumlah penduduk gizi buruk balita tinggi antara lain Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah,Sulawesi Selatan, Sulawesi Timur, Papua Barat, Maluku Tengah, Maluku Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/10107
    Collections
    • Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) III 2018

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV