Pengelompokan dan Pemetaan Penyakit Tuberkulosis Paru Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2016 Menggunakan Analisis Cluster K-MEANS
View/ Open
Date
2018-03Author
Laksono, Arif Anjang
Fikri, Bana Ali
Yadin, Muhammad Atma
Pradana, Sendhyka Cakra
Widi, Tegar Anugrah
Widodo, Edy
Metadata
Show full item recordAbstract
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling banyak menyerang paru-paru. Indonesia setiap
tahun ditemukan 582.000 kasus penderita baru TB dengan angka kematian 41 orang per 100.000
sebagian besar penderita TB paru atau sebanyak 75% paling mencengangkan yang terkena virus
TB paru ialah orang –orang yang masi usia produktif 15-49 tahun. K-Means merupakan salah satu
algoritma dalam data mining yang bisa digunakan untuk melakukan pengelompokan/clustering
suatu data. Ada banyak pendekatan untuk membuat cluster, diantaranya adalah membuat aturan
yang mendikte keanggotaan dalam kelompok yang sama berdasarkan tingkat persamaan diantara
anggota-anggotanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cluster penyakit Tuberculosis Paru
menurut provinsi di Indonesia dan pemetaanya berdasarkan kelompok umur penderita
Tuberculosis. Untuk penyelesaian permasalahan yang ada maka penulis akan menggunakan
analisis cluster K-Means untuk mengetahui kelompok daerah yang memiliki kasus TB yang sama,
sehingga dapat diketahui wilayah yang akan menjadi prioritas dalam menangani kasus TB.
Penerapan kasus Tuberkulosis yang dianalisis menggunakan cluster k-means menjadi tiga cluster.
Cluster 1 merupakan provinsi dengan jumlah penderita rendah yang terdiri dari 29 Provinsi yaitu
Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kep. Bangka Belitung,
Kep. Riau, Banten, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi
Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku,
Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Cluster 2 merupakan provinsi dengan jumlah penderita
sedang yang terdiri dari 4 Provinsi yaitu Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa
Timur dan cluster 3 merupakan provinsi dengan jumlah penderita tinggi yang terdiri 1 Provinsi
yaitu Jawa Barat dan hasil pemetaan provinsi berdasarkan penderita tuberculosis dari kelompok
umur.