Show simple item record

dc.contributor.authorRosyadi, Imron
dc.date.accessioned2012-04-25T06:46:23Z
dc.date.available2012-04-25T06:46:23Z
dc.date.issued2008-07
dc.identifier.citationAbdullah, Amin. 2000. “Manhaj Taijih dan Pengembangan Pemikiran Islam”, dalam Muhammad Azhar dan Hamim Ilyas, ed. Pengembangan Pemikiran Keislaman Muhammadiyah: Purifikasi dan Dinamisasi. Yogyakarta: LPPI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Anwar, M. Syafi’i. 1995. Pemikiran dan Aksi Islam Indonesia: Sebuah Kajian Politik tentang Cendekiawan Muslim Orde Baru. Jakarta: Paramadina. Effendi, Bahtiar. 1998. Islam dan Negara: Transformasi Pemikiran dan Praktik Polilik Islam di Indonesia. Jakarta: Paramadina. Liddle, R. William. 1995. “Soehato’s Indonesia: Personal Rule and Political Institusions”, dalam Pacific Affair. No. 68. Nasution, Harun. 1993. Pembaharuan dalam Islam: Sejarah, Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang. Imron Rosyadi, Pemikiran Munawir Sjadzali tentang ...: 176-190 190 Noer, Deliar. 1987. Partai Islam dalam Pentas Nasional. Jakarta: Pustaka Graffiti Putro, Suadi. 1998. Mohammed Arkoun tentang Islam dan Modernitas. Jakarta: Paramadina. Sjadzali, Munawir. 1995. “Dari Lembah Kemiskinan”, dalam Muhammad Waliyuril Nafis, dkk., ed. Kontekstualisasi Ajaran Islam. Jakarta: Paramadina. ———. 1997. Ijtihad Kemanusiaan. Jakarta: Paramadina. ———. 1990. Islam dan Tata Negara: Sejarah dan Pemikiran. Jakarta: U1 Press. Sukardja, Ahmad. 1985. Piagam Madinah dan Undang-undang 1945: Kajian Perbandingan tentang Dasar Hidup Bersama dalam Masyarakat Majemuk. Jakarta: UI Press.en_US
dc.identifier.issn1412-5722
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1020
dc.description.abstractMenurut Munawir Sjadzali, sejak Negara Indonesia memperoleh kemerdekaan sampai akhir tahun 1990-an ada ketidakserasian hubungan antara Islam dan negara, bahkan mengalami jalan buntu. Kebuntuan itu disebabkan persoalan penetapan Pancasila sebagai dasar Negara. Nasionalis Islami dan partai Islam waktu itu belum dapat menerima secara final Pancasila sebagai dasar Negara, sedangkan nasionalis sekuler tetap mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara. Ketegangan ini memiliki implikasi terhadap keberadaan umat Islam, baik masa Soekarno maupun Soeharto, bahkan Islam selalu dijadikan sasaran kritik sebagai agama yang menghambat pembangunan. Ketegangan ini, menurut Munawir Sjadzali, harus dianggap sebagai persoalan krusial dan segera diakhiri. Alasan yang sering dikemukakan atas penolakan ini sifatnya teologis, yaitu bahwa Islam itu telah mempunyai aturan yang lengkap, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan masalah kenegaraan. Berdasarkan perspektif ini, umat Islam yang memperjuangkan Islam sebagai dasar negara Republik Indonesia dilatarbelakangi oleh (perintah) agama. Oleh karena itu, tambah Munawir, persoalan krusial ini harus dituntaskan sebelum timbang terima dari generasi 45 ke generasi pasca 45. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan bahwa secara akademis, Munawir dapat menerima Pancasila sebagai dasar Negara secara final. Sebab, menurutnya, berdasarkan pengalaman kekhalifahan dalam sejarah Islam, Islam sebagai dasar Negara tidak disebutkan secara formal dalam konstitusi kekhalifahan, termasuk dalam piagam Madinah. Berdasarkan pengalaman itu, maka penentuan Islam sebagai dasar Negara adalah masalah ijtihadiyah. Artinya, dasar Negara dari suatu Negara bisa dengan dasar Islam, bisa juga dengan dasar lain asal suatu Negara itu memberikan ruang yang besar bagi keberlangsungannya. Menurut Munawir Sjadzali, secara teologis, tidak ada keharusan bagi umat Islam untuk memperjuangkan Islam sebagai dasar Negara Indonesia. 177 Ishraqi, Vol. IV Nomor 2, Juli-Desember 2008 Sebab, Pancasila sebagai dasar Negara telah memberikan ruang yang luas bagi implementasi ajaran Islam di samping sila-sila dalam Pancasila tidak bertentangan dengan jiwa ajaran Islam. Berdasarkan itu, maka umat Islam sebaiknya memaksimalkan energinya untuk berpartisipasi sebagai pelaku kemajuan Indonesia untuk kemakmuran seluruh warga Negara.en_US
dc.subjectfiqh siyasah,en_US
dc.subjectpancasilaen_US
dc.subjectdasar negaraen_US
dc.titlePEMIKIRAN MUNAWIR SJADZALI TENTANG PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA RIen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record