Evaluasi Kondisi Sub DAS Prioritas Pedindang Pasca Tambang di Provinsi Bangka Belitung
View/ Open
Date
2018-06Author
Bayu, Hendi Hendra
Baskoro, Dwi Putro Tejo
Rachman, Latief M.
Oktaviandi, David
Metadata
Show full item recordAbstract
Aktifitas manusia disekitar Sub DAS Pedindang menyebabkan menurunnya luas areal
hutan di sekitar Sub DAS tersebut. Penurunan luas hutan utamanya dikarenakan karena
aktifitas pembukaan lahan baru untuk penambangan timah di sekitar Sub DAS Pedindang.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Daerah Prov. Bangka Belitung (DLH)tahun
2016 luas areal kritis di sekitar Sub DAS mencapai 215 568 ha. Kerusakan lahan
berpotensi mengganggu keseimbangan lahan di sekitar Sub DAS Pedindang, sehingga
berdampak pada peningkatan aliran permukaan pada musim hujan, dan menurunnya daya
simpan air selama tahun itu di Sub DAS Pedindang. Menurunnya kinerja DAS
mengakibatkan SUB DAS mengalami kekeringan akibat rendahnya serapan air tanah
karena hilanganya kemampuan lahan dalam menahan air. Perlu adanya evaluasi kinerja
kinerja Sub DAS Pedindang dengan pendekatan Koefisien Regim Aliran (KRA)dan
Koefisien Aliran Tahunan (KAT)selama lima tahun. Hasil perhitungan KRA dan KAT
digunakan untuk mengevaluasi Sub DAS Pedindang. Hasil penghitungan KRA dan KAT
menampilkan hasil yang berbeda, berdasarkan kinerjanya KRA terjadi peningkatan koefisien
yang menyebabkan Sub DAS tahun 2015 keadaan rusak dan penilaian KAT menunjukkan
nilai KAT berpengaruh positif setiap tahunnya.