dc.description.abstract | Salah satu DAS yang termasuk dalam kondisi kritis terletak di hulu DAS Bengawan Solo,
Kabupaten Wonogiri. Luas Kabupaten Wonogiri sekitar 182.232 hektar, dengan penutupan
lahan yang dominan adalah tegal (31,6 %) diikuti dengan pekarangan (20,5 %), dan sawah
(16.9 %). Sedangkan hutan negara dan hutan rakyat mempunyai luasan yang sama yaitu
sebesar 8,9 % dan sisanya merupakan penutupan lahan lain-lain (13,1 %). Jika dilihat dari
topografinya, sebagian besar daerah Kabupaten Wonogiri berupa perbukitan dengan lereng
yang terjal dengan luasan 65 %, landai dengan luasan 30 %, dan 5 % berupa areal datar.
Lahan dengan lereng yang terjal umumnya digunakan untuk areal tanaman semusim yang
potensial untuk mempertahankan ketahanan pangan. Namun kegiatan tersebut
menyebabkan terjadinya erosi tanah. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pola-pola
agroforestri pada berbagai jenis batuan induk dan memprediksi besar erosi pada pola-pola
agroforestri tersebut. Metode yang digunakan adalah dengan survei lapang untuk
identifikasi pola-pola agroforestri, sedangkan prediksi erosi didekati dengan metode USLE.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang paling kecil menghasilkan erosi pada lahan
dengan bahan induk vulkan muda adalah pola agroforestri yang mempunyai kerapatan
kurang dari 25% dan ditanami dengan tanaman sengon, jati, pisang, pepaya dan petai.
Kemudian lahan dengan bahan induk vulkan tua adalah pola agroforestri yang didominasi
tanaman jati dan mete serta beberapa pohon mangga dan randu dengan kerapatan
pohonnya adalah 50 %. Selanjutnya lahan dengan bahan induk kapur adalah pola
agroforestri dengan kerapatan antara 25-50%, didominasi oleh tanaman jati serta tanaman
mangga, pisang, mete, dan mahoni serta pada saat musim penghujan ditanami dengan
tanaman semusim. | id_ID |