Show simple item record

dc.contributor.authorAdi, Rahardyan Nugroho
dc.contributor.authorPramono, Irfan B.
dc.date.accessioned2018-09-17T01:59:54Z
dc.date.available2018-09-17T01:59:54Z
dc.date.issued2018-06
dc.identifier.isbn978-602-361-137-9
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/10345
dc.description.abstractAir merupakan sumberdaya alam yang mempunyai peranan sangat penting dalam kehidupan manusia. Ketersediaan air sering digunakan sebagai pertimbangan pokok dalam perencanaan pengelolaan DAS. DAS di pulau kecil mempunyai karakteristik yang unik dan khas, diantaranya adalah sungai-sungainya kecil dan pendek sehingga air hujan yang jatuh hanya mempunyai kesempatan yang singkat untuk meresap kedalam tanah. Oleh karenanya perlu dilakukan kajian terkait dengan ketersediaan air di DAS yang berada di pulau kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan air di pulau kecil. Lokasi kajian adalah di DAS Brang Kua, Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Propinsi NTB. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan perhitungan neraca air model Thornthwaite Mather. Metode ini mendasarkan pada neraca air dimana hujan sebagai input, limpasan permukaan dan evapotranspirasi sebagai output, serta kemampuan tanah menahan air termasuk penutupan lahan merupakan proses input menuju output di dalam DAS. Hasil kajian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis neraca air DAS Brang Kua tahun 2016, prediksi ketersediaan air tahunan di DAS Brang Kua adalah sebesar 484 mm dari curah hujan tahunan sebesar 1.947 mm. Prediksi nilai evapotranspirasi aktual tahunannya adalah sebesar 1.564 mm. Pada DAS Brang Kua mulai terjadi defisit air pada bulan Mei dan mencapai puncaknya pada bulan Juni dan pada bulan September defisit air mulai berkurang seiring dengan mulai terjadinya hujan pada bulan September dan terus meningkat curah hujannya. Hasil air terkecil di DTA Brang Kua terjadi pada bulan Desember dan Januari dan mencapai puncaknya pada bulan Maret. Puncak curah hujan terjadi pada bulan Pebruari sehingga surplus air juga terjadi pada bulan Pebruari dan berlangsung sampai dengan bulan Maret, hal ini tercermin dengan meningkatnya aliran sungai mulai bulan Januari dan mencapai puncaknya pada bulan Maret.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018id_ID
dc.titleAnalisis Ketersediaan Air di DAS Brang Kua Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Baratid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record