dc.description.abstract | Aliran Sungai Cimedang mengalir pada daerah pedalaman membatasi Kabupaten
Tasikmalaya dan Pangandaran dengan panjang sungai kurang lebih 70 km. Kondisi geologi
di aliran Sungai Cimedang memiliki keunikan karena mengalir pada batuan breksi dan tuf
serta batuan gamping hasil produk zaman Tersier – Kuarter yang mengalami pengangkatan
sehingga alirannya menerobos Pegunungan Selatan. Proses-proses yang terjadi di sungai
Cimedang berpengaruh pada geologi dan morfologi sungai sebagai daya tarik geowisata,
tetapi potensi ini belum terindetifikasi dan termanfaatkan secara optimal. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif survey dengan teknik pengumpulan
data survey lapangan, wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu analisis bentuklahan sungai dan struktur batuan pada Daerah
Aliran Sungai Cimedang. Daerah Aliran Sungai Cimedang memiliki daya tarik geowisata,
terdapatnya batuan berstruktur columnar joint, hamparan batuan jasper, gamping dan
kearah hulu memiliki morfologi dataran banjir, meander, bukit-bukit karst, gosong sungai
serta hutan pantai. Daya tarik ini dapat dijadikan sebagai geowisata yang mengedepankan
aspek pendidikan karena dengan adanya singkapan-singkapan batuan tersebut dapat
menjelaskan sejarah geologi selatan pulau jawa mulai dari proses pembentukannya. Daya
tarik lain yaitu sebagai wisata olahraga rafting, tempat berenang, memancing,
berkemah/camping dengan pemandangan hutan pantai serta sunset Samudra IndoAustralia.
Mewujudkan Sungai Cimedang sebagai geowisata perlunya pengelolaan dan
penataan serta penzonasian daerah-daerah konservasi. Hal ini supaya potensi daya tarik
Sungai Cimedang tetap terjaga dan termanfaatkan secara berkelanjutan tanpa merusak
lingkungan. | id_ID |