Modal Sosial Masyarakat Desa Jangkaran Kecamatan Temon Kabupaten Kulonprogo Dalam Menghadapi Ancaman Banjir Muara Sungai Bogowonto
Abstract
Desa Jangkaran berbatasan langsung dengan Sungai Bogowonto di sebelah barat dan
muaranya juga terletak di ujung selatan desa. Ancaman banjir terjadi apabila debit aliran
sungai cukup besar dan muara sungai tertutup gisik pantai. Apabila dalam waktu lama
muara sungai tidak terbuka maka bisa dipastikan akan terjadi luapan air sungai ke areal
pertanian atau bahkan sampai ke permukiman. Penduduk Desa Jangkaran sudah
menyadari bahwa secara alamiah akan sering terjadi pergeseran gisik pantai ke arah barat,
karena kuatnya angin dari arah tenggara dan tersedianya material pasir di bagian timur.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis modal sosial yang dimiliki masyarakat Desa
Jangkaran dalam menghadapi ancaman banjir luapan Sungai Bogowonto, 2) Menganalisis
peran modal sosial masyarakat Desa Jangkaran dalam menghadapi ancaman banjir luapan
Sungai Bogowonto. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan
pendekatan keruangan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur,
observasi, survei dan wawancara mendalam. Teknik analisis data yang digunakan adalah
teknik analisis domain (Domain Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Di Desa
Jangkaran terdapat hubungan erat antar warga dalam bentuk kegiatan gotong royong dalam
menghadapi banjir luapan Sungai Bogowonto. Pemerintah Desa Jangkaran berfungsi baik
sebagai institusi yang mampu membangun jaringan dengan instansi terkait. 2) Kegiatan
gotong royong membuka muara Sungai Bogowonto menjadi tumpuan utama untuk
keselamatan area permukiman, pertanian dan tambak. Peran Pemerintah Desa Jangkaran
dalam melaporkan kejadian banjir, mengusulkan kegiatan normalisasi Sungai Bogowonto ke
berbagai instansi terkait menjadikan pemulihan kondisi muara sungai berjalan lebih cepat
dan lebih baik.