Strategi Mengelola Perubahan Melalui Learning Organization Industri Kecil dan Menengah pada Industri Batik di Kota Surakarta
Abstract
Penelitian learning organizations bertujuan untuk (1) mendeskripsikan sejauhmana kalangan indutri kecil dan menengah telah melakukan strategi pengelolaan perubahan melalui learning organization; (2) menganalisis apakah tedapat perbedaan dalam pengelolaan learning organization dikalangan industri kecil dan menengah; (3) menganalisis persepsi pekerja terhadap learning organization. Secara metodologis, data yang digunakan data primer melibatkan 36 responden pengusaha/pemilik perusahaan kecil-menengah batik di Surakarta dan 36 karyawan bagian pola/desain. Sampling dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu perusahaan yang melakukan proses pembuatan batik. pengukuran variable menggunakan skala interval dengan mengembangkan pertanyaan-pertanyaan atas dimensi-dimensi variable learning organization. Validitas dan reliabilitas kuesioner menunjukkan semua item dimensi learning organization adalah valid (dengan skor 0,30 atau lebih) dan semua item pertanyaan adalah reliabel dengan koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0.854. Metode analisis data menggunakan pendekatan deskriptif dengan crosstabs, analisis scoring dan uji anova satu jalur (oneway anova). Hasil analisis menunjukkan: (1) pengelolaan perubahan melalui praktek learning organization termasuk kategori cukup baik dengan tingkat keperilakuan berkisar 50% - 80%; (2) terdapat perbedaan signifikan dalam pengelolaan learning organization dikalangan industry, ditunjukkan oleh uji anova atas aspek-aspek learning organization menghasilkan nilai F hitung sebesar 55.477 dengan probabilitas 0.00. Praktek pengelolaan terhadap aspek openness and diversity of ideas dan continual training lebih diutamakan dibandingkan aspek lain; (3) terdapat perbedaan signifikan dalam pengelolaan learning organization di kalangan industry skala kecil, menengah dan industry besar dengan taraf signifikansi 0.061. Kelompok industry besar memiliki keunggulan dalam mengelola perubahan melalui learning organization dibandingkan kelompok industry kecil dan menengah. Dengan demikian hipotesis penelitian dapat dibuktikan (teruji); (4) persepsi karyawan terhadap learning organization memandang baik atau sangat pentingnya learning organization bagi pembelajaran diri sebagai individu, ditunjukkan oleh tingkat persepsi atas praktek learning organization dalam kisaran 87% - 94%; (5) hasil uji anova menunjukkan tidak ada perbedaan persepsi atas keempat indicator learning organization di kalangan pekerja, artinya bahwa pekerja memiliki tingkat persepsi sama terhadap learning organization, hal ini ditunjukkan hasil uji anova dengan nilai F 0,908 dan probabilitas 0.439