Identifikasi Morfologi Sungai Dengan Citra Satelit Dalam Restorasi Sungai (Studi Kasus Bengawan Solo Hulu)
Abstract
Morfologi bengawan solo sangat dinamis terbukti adanya perpindahan meander dan muara,
sungai lama (purba) bermuara ke laut selatan sedangkan saat ini ke timur dan bermuara di
laut jawa. liku liku meander juga berubah sesuai dinamika kekuatan arus mengikuti
musimnya. Bengawan solo bagian hulu terutama Kabupaten Sukoharjo selalu tertimpa
bencana alam banjir setiap tahun. Memacu kecepatan aliran sungai dapat menyelesaikan
masalah drainase sesaat tetapi disisi lain hanya akan memindahkan resiko banjir pada
daerah yang lebih hilir. Dalam jangka panjang dimungkinkan banjir juga akan bergeser pada
sub DAS tersebut. Normalisasi sungai merupakan cara yang sudah ditempuh hingga
beberapa dekade dalam menyelesaikan masalah banjir.Tanggul sungai berguna untuk
melindungi permukiman dan obyek penting lainnya dari luapan sungai, sedangkan
pelurusan akan mempercepat aliran sungai. Saat ini telah terjadi perubahan paradigma
dimana restorasi sungai lebih baik dalam mengatasi banjir karena berbagai aspek dapat
diselamatkan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji bentuk sungai lama bengawan solo
pada sebagian wilayah sukoharjo dengan data satelit. Metode yang dipakai adalah overlay
antara data penutup lahan dan bentuk sungai lama berdasar citra satelit untuk melihat
peluang restorasi sungai. Membandingkan kelurusan sungai dengan sungai lama dipakai
untuk mengetahui perubahan jarak tempuh, kecepatan aliran, dan ekosistemnya. Hasil
identifikasi citra satelit menunjukkan sungai lama dapat dikenali, sudetan memperpendek
jarak 9 km dari sungai lama. Ekosistem pada bekas meander sudah berubah menjadi lahan
terbangun seluas 2142 m2, pertanian 3878,0 m2 dan lainnya, hal ini akan menjadi kendala
dalam restorasi sungai namun cara ini merupakan peluang dalam mengurangi banjir.