Teknik Filtering Model Elevasi Digital (DEM) Untuk Delineasi Batas Daerah Aliran Sungai (DAS)
View/ Open
Date
2018-06Author
Purwono, Nugroho
Hartanto, Prayudha
Prihanto, Yosef
Kardono, Priyadi
Metadata
Show full item recordAbstract
Delineasi batas Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah proses penentuan sebuah area yang
berkontribusi mengalirkan curah hujan (input) menjadi aliran permukaan pada satu titik
luaran (outlet). Model Elevasi Digital (DEM) digunakan sebagai sumber data pada proses
delineasi batas DAS secara otomatis. Teknik delineasi otomatis dibuat dengan prinsip
ekstraksi data topografis untuk memperoleh nilai masukan pada penentuan parameter
hidrologi DAS (flow direction – flow accumulation – stream order – basin/watershed).
Sementara itu ekstraksi data topografis umumnya kurang memperhatikan proses koreksi
terhadap data DEM yang digunakan, sehingga hal demikian akan berdampak pada output
parameter hidrologi sebagai dasar delineasi batas DAS. Proses koreksi data DEM tersebut
akan sangat berpengaruh pada relevansi dan akurasi informasi DAS yang dihasilkan.
Penelitian ini mencoba mendeskripsikan teknik filtering untuk data DEM sebagai input
proses delineasi. Metode filtering yang diterapkan yaitu high pass filter dengan didukung
teknik resampling melalui metode bicubic convolution. Lokasi sampel penelitian ini yaitu
wilayah Pulau Rangsang - Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Data DEM yang digunakan
bersumber dari data IFSAR (Interferometric Synthetic Aperture Radar), dengan ukuran grid
atau resolusi spasial rerata 2,5 meter. Komparasi dilakukan pada kedua data hasil ekstraksi
DEM (non-filtering) dan data hasil filtering. Dari kedua data tersebut diperoleh sejumlah
parameter hidrologis yang digunakan untuk menilai keakurasian informasi DAS yang
dihasilkan. Jumlah batas DAS yang dihasilkan dari data DEM dengan perlakuan filtering
cenderung menghasilkan informasi DAS yang lebih efektif dan relevan terhadap kondisi
lapangan dibandingkan dengan hasil dari data DEM tanpa perlakuan filtering. Dengan
demikian maka, data DEM dengan perlakuan teknik filtering pada input proses delineasi
otomatis mampu menghasilkan batas dan informasi DAS yang lebih akurat sesuai
karakteristik hidrologi DAS dibandingkan hasil delineasi tanpa teknik filtering.