Show simple item record

dc.contributor.authorAmbarwati, A
dc.contributor.authorSujono, Tanti Azizah
dc.contributor.authorSembiring, Langkah
dc.contributor.authorWahyuono, Subagus
dc.date.accessioned2018-11-13T06:47:45Z
dc.date.available2018-11-13T06:47:45Z
dc.date.issued2013-02
dc.identifier.citationAmbarwati, 2007. Kajian Actinomycetes yang Berpotensi Menghasilkan Antibiotik dari Rhizosfer Putri Malu dan Kucing-Kucingan. Jurnal Sains & Teknologi, Vol 8, No. 1, April 2007. Ambarwati, C.J. Soegihardjo dan Sembiring L, 2010. Isolasi dan Identifikasi Streptomycetes dari Rizosfer Jagung (Zea mays L.) yang Berpotensi sebagai Penghasil Antibiotik. Jurnal Biota. ISSN 0853 -8670. Terakreditasi Dikti Vo. 15, No. 1, Februari 2010 Ambarwati, Sembiring L dan C.J. Soegihardjo , 2012. Antibiotic Produced by Streptomycetes Associated with Rhizosphere of Purple Nut Sedge (Cyperus rotundus L.) in Surakarta, Indonesia. African Journal of Microbiology Research. 6 (1), 9 February 2012 Antonova-Nikolova, S., Tzekova, N., and Yocheva, L. 2005, Taxonomy of Streptomyces sp. Strain 3B, Journal of Culture Collection, 4 : 36-42. Budiyanto, M. A. K. 2004. Mikrobiologi Terapan. UMM Press, Malang. Korn-Wendisch, F., and Kutzner, H. J. 1992. The Family Streptomycetaceae. In The Prokaryotes, A Handbook on the Biology of Bacteria : Ecophysiology, Isolation, Identification, 45 Kumala S., Pasanema, D., A., M., dan mardiastuti, 2010. Pola Resistensi Antibiotik terhadap Isolat Bakteri Sputum Penderita Tersangka Infeksi Saluran Nafas Bawah. Jurnal Farmasi Indonesia Vo. 5, No. 1 januari 2010:24-32. Lestari, Y. 2006. Identification of Indegenous Streptomyces spp. Producing Antibacterial Compounds. Jurnal Mikrobiologi Indonesia, 11 (2) : 99-101. Mutschler, E. 1991. Dinamika Obat, Buku Ajar Farmakologi dan Toksikologi. Edisi Kelima. Alih Bahasa Widianto, M. B. & Ranti, A. S. Penerbit ITB, Bandung. Nedialkova, D. and Naidenova, M. 2005. Screening the Antimicrobial Activity of Actinomycetes Strains Isolated from Antarctica. Journal of Culture Collections, 4 : 29-35. Oskay, M., Tamer, A. U. & Azeri, C. 2004. Antibacterial Activity of some Actinomycetes Isolated from Farming Soil of Turkey. African Journal of Biotechnology, 3(9) : 441-446. Prescott, L. M., Harley, J. P., and Klein, D. A. 1999. Microbiology. Fourth Edition. WCB McGraw-Hill, Boston. Prihatiningtias, W., Widyastuti, S. M. & Wahyuono, S. 2005. Senyawa Antibakteri dari Thievalia polygonoperda Fungi Endofit Tumbuhan Akar Kuning (Fibraurea chloroleuca. Miers). Jurnal Farmasi Indonesia Pharmacon, 6(1): 19-22. Rao, N. S. S. 2001. Soil Microbiology. Fourth Edition of Soil Microorganism and Plant Growth. Science Publishers, Inc. Enfield (NH), USA Sembiring, L., Ward A. C. and Goodfellow, M. 2000. Selective Isolation and Characterisation of Members of the Streptomyces violaceusniger Clade Associated with the Roots of Paraserianthes falcataria. Antonie van Leeuwenhoek Journal 78 (3-4) : 353 -366. Sembiring, L. 2002. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi untuk Mahasiswa S2. Laboratorium Mikrobiologi. Fakultas Biologi. UGM, Yogyakarta. Suarsana, I. N., Utama, I. H. dan Suartini, N. G. A. A. 2001. Aktivitas In vitro Senyawa Antimikroba dari Streptococcus lactis. Jvet 2(1). Jurnal veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Bali. Sudibyo, E., S., Rohmawati, E., Munira, dan Febriana S., A., 2008. Berkala Kesehatan Klinik, Vol. XIV, No. 2, Desember 2008:98-102. Sutriyanto, E. 2011. Indonesia Peringkat tertinggi Infeksi. Tribunnews, Selasa 20 Desember 2011. Suwandi, U. 1993. Skrining Mikroorganisme Penghasil Antibiotik. Cermin Dunia Kedokteran 89 (48). Widayati, W. E. 2005. Bakteri Endofit pada Tanaman Tebu (Solanum officinarum L.) Identifikasi dan Mekanisme Asosiasi. Aplications. Second Edition. (A. Balows, H. G. Truper, M. Disertasi Program Bioteknologi. UGM, Yogyakarta. Dworkin, W. Harder, & Karl-Heinz Schleifer. Eds). Springer- Worang, R. L. 2003. Fungi Endofit sebagai Penghasil Antibiotika. Verlag, New york, Berlin, Heidelberg, London, Paris, Tokyo, Tesis S2 Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta.id_ID
dc.identifier.issn2337- 506X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/10455
dc.description.abstractIndonesia menempati urutan tinggi dalam hal penyakit infeksi. Semetara itu, banyak bakteri yang telah mengalami resistensi terhadap antibiotik yang biasa digunakan untuk pengobatan penyakit infeksi. Hal ini mendorong peneliti untuk menemukan antibiotik baru dari Actinomycetes yang diindikasikan sebagai bakteri yang mampu menghasilkan antibiotik terbanyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi Actinomycetes dari rizosfer padi (Oriza sativa) yang berpotensi sebagai penghasil antibakteri. Penelitian ini menghasilkan 18 isolat Actinomycetes, 4 isolat diantaranya mampu menghasilkan zat antibakteri. Keempat isolat tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis dengan diameter daerah hambatan 11 mm (RPR 8), 18 mm (RPR 15), 16 mm (NRPR 6), serta 21 mm (NRPR 46), namun demikian tidak ada satupun isolat yang mampu menghambat Eschericia coli. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Actinomycetes yang diisolasi dari rizosfer padi berpotensi menghasilkan zat antibakteri.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional Biodiversitasid_ID
dc.subjectActinomycetesid_ID
dc.subjectRizosfer Padiid_ID
dc.subjectZat Antibakteriid_ID
dc.subjectB. Subtilisid_ID
dc.subjectE. coliid_ID
dc.titleKeanekaragaman Isolat Actinomycetes Penghasil Zat Antibakteri dari Rizosfer Padi (Oriza Sativa)id_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record