PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera) DAN EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN RAMBUT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Wistar
Abstract
Potensi daun lidah buaya dan daun seledri yang kurang dimanfaatkan dikalangan masyarakat memunculkan gagasan untuk
membuat sebuah produk baru yang memberikan manfaat lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan
rambut pada tikus putih (Rattus norvigicus) akibat pemberian kombinasi ekstrak daun lidah buaya dan ekstrak daun seledri.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor 1 lidah buaya (L) adalah L1(85%), L2(90%), dan
L3(95%) dengan faktor 2 seledri (S) adalah S1(5%), S2(10%), dan S3(15%). Penelitian menggunakan 27 ekor tikus putih dengan 9 perlakuan
dan tiap perlakuan menggunakan 3 ekor tikus putih dengan dosis 0,2 ml/4cm
2
/2 kali sehari selama 18 hari. Pengukuran dilakukan 3
hari sekali selama 18 hari. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji One Way Anova didapatkan sebaran data
berdistribusi normal (p value>0,05), homogen (p value >0,05) dan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan rambut tikus putih
Fhitung(5%)>Ftabel(5%). Pemberian kombinasi ekstrak daun lidah buaya dan ekstrak daun seledri dengan dosis 0,2 ml/200 g BB
frekuensi 2 kali sehari selama 18 hari mempercepat laju pertumbuhan rambut tikus putih dengan rata-rata laju tertinggi L3S3 (lidah
buaya 95%, seledri 15%) sebesar 0,32 mm/hari dan laju terendah ditunjukan pada kombinasi L3S2 (lidah buaya 95%, seledri 10%)
sebesar 0.13 mm/hari. Dari hasil dan analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan pemberian perlakuan kombinasi ekstrak
daun lidah buaya dan ekstrak daun seledri mampu memberikan efek meningkatkan laju pertumbuhan rambut tikus putih.