dc.description.abstract | Sungai Gadjahwong merupakan salah satu sungai yang mengalir membelah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sungai
Gadjahwong menjadi salah satu aset penting di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama bagi masyarakat di sekitaran bantaran sungai. Seiring berjalan waktu Sungai Gadjahwong mulai tercemar, hal ini diakibatkan oleh meningkatnya beberapa aktivitas warga di sepanjang daerah aliran sungai tersebut. Pencemaran pada lingkungan sungai memberi dampak yang tidak baik bagi warga yang tinggal di sekitar aliran sungai, terlebih jika masyarakat menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam mengedukasi warga untuk mengelola sungai dengan baik agar bebas dari pencemaran maka di perlukan model penelitian tentang pemantauan kualitas air sungai yang mudah diterapkan ke masyarakat sekitar. Sehingga dengan adanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Sungai Gadjahwong dengan metode BIOTILIK untuk menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat sekitar sungai untuk menjaganya. Penelitian ini akan menganalisis kualitas sungai dengan metode BIOTILIK, metode tersebut merupakan pemantauan lingkungan menggunakan indikator makroinvertebrata (biota air yang tidak bertulang belakang), seperti serangga air, kepiting, udang, siput, dan cacing. Metode pengambilan sample menggunakan teknik “Kicking”, penelitian dilakukan di Sungai Gadjahwong dengan 10 titik pantau. Data dari penelitian ini didapatkan 7 titik “tercemar ringan” dengan skor biotilik 2,75 hingga 3,25. Tiga titik yang “tidak tercemar” dengan skor 3,5 pada ke-3 titik tersebut. Data tersebut telah mengambarkan masih banyak titik-titik di Sungai Gadjahwong yang masih tercemar. | id_ID |