dc.identifier.citation | Amelia, Delora Jantung. 2017. “Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Berorientasi Multiple Intelligence di Kelas Awal SD Muhammadiyah 9 Malang”. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, vol. 3, 1, 2579-6461. Armstrong, Thomas. 2013. Kecerdasan Multipel di Dalam Kelas Edisi Ketiga. Indeks: Jakarta Chatib, Munif dan Alamsyah Said. 2012. Sekolah Anak – Anak Juara. Mizan Makasar Chatib, Munif. 2011. Gurunya Manusia. Kaifa: Bandung Chatib, Munif. 2011. Sekolahnya Manusia. Kaifa: Bandung Lestari, D. (2016). Pentingnya Budaya Membaca Bagi Siswa. Diakses 4 November 2018 dari http://smp.mentariindonesia.sch.id/pentingnyabudaya-membaca-bagi-siswa/ Majid, Abdul dan Chaerul Rochman. 2015. Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Maksum, Muhammad. 2014.Manjadi Guru Idola. Klaten: Cable Book. Rofiah, Nurul Hidayati. 2016. “Menerapkan Multiple Intelligence dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar”. Jurnal Dinamika Pendidikan Dasar, vol 8, 1, Maret 2016: 68-79. Samsuri. 2016. “Membangun Budaya Membaca di Sekolah Dasar”. Jurnal Inspirasi Pendidikan. Vol 1, 2, September 2016: 147 – 161 Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tritama, Ilham Nur. 2016. “Reading Interest In 6th Grade Students of The Public Elementary School Delegan 2 Of Prambanan Sleman Yogyakarta”. Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. 5, 6 Tahun 2016 166-180 Yaumi, Muhammad dan Nurdin Ibrahim. 2013. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligence). Kencana: Jakarta. | id_ID |
dc.description.abstract | Pada sekolah dasar, membaca merupakan keterampilan dasar potensial. Terdapat dua
sasaran pokok pembinaan keterampilan membaca, yaitu peningkatan kemampuan membaca dan membangun
budaya membaca. Siswa sebagai subyek belajar dalam proses pembelajaran memiliki kemampuan dan
potensi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Potensi diri dikembangkan melalui proses
pembelajaran di sekolah dengan cara memberikan pengarahan yang sesuai dengan potensi masing-masing
yang dimiliki siswa.. Manusia memiliki potensi kecerdasan yang berbeda, menurut Gardner potensi tersebut
bersifat jamak, yang dikenal dengan Multiple Intelligence. Multiple Intelligence membagi kemampuin
individu menjadi 8 kecerdasan, meliputi linguistik, logis-matematis, visual-spasial, kinestetik, interpersonal,
intrapersonal, musikal, dan naturalis. Kegiatan pembelajaran membaca dengan menerapkan teori Multiple
Intelligence mengarah pada memaksimalkan potensi kecerdasan siswa yang bervariasi dan disesuaikan
dengan kebutuhan materi pembelajaran. Dengan adanya integrasi kegiatan pembelajaran membaca dan teori
Multiple Intelligence diharapkan dapat membantu guru dalam mengeksplorasi dan mengembangkan
kecerdasan siswa serta dapat memacu kecerdasan dominan siswa secara optimal dan berupaya
mempertahankan kecerdasan lainnya pada standar minimal yang ditetapkan oleh lembaga atau sekolah.
Kaitannya dengan Multiple Intelligence itu sendiri menjadi acuan guru dalam mengolah desain dan strategi
yang diberikan sehingga kesulitan anak dalam belajar membaca dapat diminimalisir. MI Muhammadiyah PK
Kartasura sebagai sekolah yang konsep pembelajarannya berbasis Multiple Intelligence cukup banyak
menyediakan dan memfasiltasi gaya belajar anak dalam belajar membaca, terutama membaca permulaan
dikelas 1. Selain itu pemetaan kelas berdasarkan kecenderungan kecerdasan atau gaya belajar dengan MIR,
guru dapat memilih berbagai inovasi – inovasi pembelajaran lebih akurat atau sesuai. | id_ID |