Fundasi Filsafat Keilmuan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (Pendekatan Nilai, Visi, Strategi dan Pembaharuan)
Abstract
Sudah lama perlunya pembaharuan pemikiran dan struktur keilmuan Islam disuarakan
oleh cendekiawan Muslim, sejak dari Ahmad Khan, Muhammad Abduh, Ahmad Dahlan,
Muhammad Iqbal sampai ke Fazlur Rahman,1 Nurcholish Madjid, Tariq Ramadan, Omid
Safi, Muhammad al-Mustiry untuk menyebut beberapa diantaranya. Namun world view
keislaman baru - apalagi yang belum sempat diperbaharui - selalu dihadapkan oleh situasisituasi
baru di dalam negeri maupun luar negeri yang muncul karena perubahan jaman,
pergeseran geopolitik, populisme Islam dan meningkatnya pendidikan dan pengalaman umat
manusia. Belum lagi menyebut kemajuan sains dan teknologi, lebih-lebih teknologi informasi
termasuk penggunaan sosial media (internet, facebook, twitter, whatsapp, instagram, gadget,
telegram dan seterusnya) yang pada era sekarang ini sangat mudah dimanfaatkan untuk
menyebarkan luaskan ide-ide, ajaran-ajaran, penafsiran-penafsiran dan pemahaman
keagamaan apapun isinya, termasuk penyebaran dan menviralkan berita bohong, fake news
atau hoax.