Lembaga Pengembangan Pondok Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam Bingkai Sistem Perkaderan Muhammadiyah
Abstract
Semenjak A. Malik Fadjar menggulirkan diskursus tentang keislaman dan
keilmuan untuk Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 8 Januari 1994, dan
disusul wacana keilmuan dan keislaman bagi Universitas muhammadiyah Surakarta, maka
gagasan hubungan sains dan Islam di Indonesia secara institusional maupun epistomologis
terus berlanjut.
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merupakan satu dari 170 Perguruan
Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan satu di antara lebih dari 200-an Perguruan tinggi
Swasta di Indonesia. Amal usaha bidang pendidikan ini bertekad mewujudkan kampus
sebagai “Wacana Keilmuan dan Keislaman” yakni mampu menumbuhkan budaya Islami
yang menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dilandasi nilai-nilai keislaman
sesuai manhaj Muhammadiyah. Kepada segenap sivitas akademikanya senantiasa
ditanamkan sikap kerja keras, jujur, ikhlas, sabar, berintegritas tinggi, berpikir positif,
rasional objektif, adil, dan berhati bersih sebagai landasan moral pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan ilmu-ilmu keislaman guna menyongsong era globalisasi.