Show simple item record

dc.contributor.authorHardiyanto, Denny
dc.contributor.authorSartika, Dyah Anggun
dc.date.accessioned2019-02-06T04:07:20Z
dc.date.available2019-02-06T04:07:20Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/10624
dc.description.abstractIndonesia dilihat dari letak geografisnya memiliki potensi yang besar terhadap berbagai bencana alam yang mungkin terjadi. Disamping itu, letak Indonesia yang berada di garis khatulistiwa menyebabkan musim di Indonesia terbagi menjadi dua yakni musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau yang panjang mengakibatkan berbagai kebakaran di hutan-hutan lindung yang ada di Indonesia terutama di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Munculnya titik api di hutan belantara maupun hutan lindung merupakan hal yang sangat sulit untuk dideteksi karena besarnya area hutan yang tidak terjangkau oleh pemantauan manusia. Beberapa usaha penanggulangan sudah dilakukan, salah satunya pemanfaatan teknologi robotika yang semakin berkembang di era ini. Teknologi robotika yang mulai banyak digunakan seperti pesawat tanpa awak menjadi pilihan penting untuk dilibatkan dalam tindakan penanggulangan. UAV (Unmanned Aerial Vehicle) menjadi solusi dalam melakukan pemetaan dan pencarian disekitar daerah bencana atau untuk mendapatkan citra digital suatu wilayah. Selain itu, UAV mampu terbang di area yang cukup luas dan melakukan pemantauan secara langsung melalui foto udara maupun video. UAV dapat mengirimkan data berbagai sensor di remote area (wilayah yang susah terjangkau oleh manusia) dan data diterima oleh stasiun pemantau di tempat lain. Metode yang diusulkan pada penelitian ini adalah metode deteksi api berbasis pengolahan citra yang diambil dari citra foto udara menggunakan UAV. Pengolahan citra yang dilakukan adalah melakukan konversi citra RGB (Red Green Blue) ke citra HSV (Hue Saturation Value). Ruang warna HSV dipilih sebagai klasifier citra api karena kesesuaiannya dan kemudahan dalam riset pengambilan sampel warna api dibandingkan ruang warna RGB, sehingga dapat ditentukan threshold untuk mendeteksi api pada citra. Citra pelatihan yang digunakan berjumlah 30 citra dan citra pengujian berjumlah 30 citra. Dengan menggunakan 30 data citra uji dan ketinggian pengambilan citra 2 meter dari tanah menggunakan UAV, diperoleh nilai akurasi sebesar 83%, nilai spesifisitas 89 % dan nilai sensitivitas sebesar 94 %. Dengan menggunakan 30 data citra uji dan ketinggian pengambilan citra 3 meter dari tanah menggunakan UAV, diperoleh nilai akurasi sebesar 76 %, nilai spesifisitas 80 % dan nilai sensitivitas sebesar 75 %.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherRAPI 2018id_ID
dc.titleIDENTIFIKASI TITIK API MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA FOTO UDARAid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record