Tingkat Kerentanan Fisik terhadap Banjir di Sub DAS Martapura Kabupaten Banjar
Abstract
Kabupaten Banjar merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan yang
sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah dan termasuk ke dalam Sub DAS
Martapura. Rendahnya letak Kabupaten Banjar dan wilayahnya yang dilewati sungai besar
menyebabkan aliran air pada permukaan tanah menjadi terhambat sehingga sebesar 29,93%
wilayah selalu tergenang dan sebesar 0,58% tergenang secara periodik. Dalam lima tahun
terakhir, terjadi banjir di Kabupaten Banjar terutama di Kecamatan Martapura, Kecamatan
Martapura Timur, dan Kecamatan Pengaron yang termasuk ke dalam Sub DAS Martapura.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran wilayah rawan banjir serta mengetahui
tingkat kerentanan fisik terhadap banjir di Kecamatan Martapura, Kecamatan Martapura
Timur, dan Kecamatan Pengaron. Penelitian ini menggunakan metode Sistem Informasi
Geografis (SIG) dengan analisis overlay untuk memperoleh sebaran wilayah rawan banjir
dan metode scoring untuk mengetahui tingkat kerentanan fisik terhadap banjir. Analisis
overlay dilakukan terhadap variabel-variabel fisik yang berpengaruh terhadap kejadian banjir,
yaitu penggunaan tanah, jarak dari sungai, kemiringan lereng, dan curah hujan, sementara
metode scoring mengacu pada ketentuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB). Tingkat rawan banjir diklasifikasikan ke dalam tiga kelas, yaitu sangat rawan,
rawan, dan cukup rawan. Hanya wilayah dengan tingkat sangat rawan yang akan dianalisis
tingkat kerentanan fisiknya terhadap banjir. Hasil pengolahan kerentanan fisik akan dibagi ke
dalam tiga kelas, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa
Kecamatan Pengaron memiliki tingkat kerentanan fisik yang rendah terhadap banjir (0,238),
sementara Kecamatan Martapura dan Kecamatan Martapura Timur memiliki tingkat
kerentanan fisik yang sedang terhadap banjir (0,347 dan 0,647).