Show simple item record

dc.contributor.authorNuryanto, Agus
dc.date.accessioned2019-06-17T03:18:42Z
dc.date.available2019-06-17T03:18:42Z
dc.date.issued2019-04
dc.identifier.citation[1] C. Soleh, Dialektika pembangunan dengan pemberdayaan. Fokusmedia, 2014. [2] A. S. Dewi, “The Role of Local e - Government in Bureaucratic Reform in Terong , Bantul District , Yogyakarta Province , Indonesia,” vol. 3, no. 2, pp. 49–56, 2011. [3] M. de Róiste, “Bringing in the users: The role for usability evaluation in eGovernment,” Gov. Inf. Q., vol. 30, no. 4, pp. 441–449, 2013. [4] R. Jahja, B. Herry, and M. Afandi, Buku Pintar Sistem Administrasi & Informasi Desa. 2014. [5] CRI, “PANDUAN PENGELOLAAN WEBSITE DESA BERBASIS APLIKASI SID,” in Panduan Pengelolaan Website Desa berbasis Aplikasi SID versi 3.10, no. September, Yogyakarta, 2017, pp. 1–15. [6] K. Kosec and L. Wantchekon, “Can information improve rural governance and service delivery?,” World Dev., 2018. [7] R. Heeks, “i-Government Working Paper Series Understanding e-Governance for Development,” pp. 1–27, 2001. [8] S. K. Boell and D. Cecez-Kecmanovic, “What is an information system?,” Proc. Annu. Hawaii Int. Conf. Syst. Sci., vol. 2015-March, no. January, pp. 4959–4968, 2015. [9] United Nations Department of Economic and Social Affairs, United Nations EGovernment Survey: E-Government for the Future We Want. 2014. [10] F. Sá, Á. Rocha, and M. P. Cota, “Potential dimensions for a local e-Government services quality model,” Telemat. Informatics, vol. 33, no. 2, pp. 270–276, 2016. [11] A. S. Dewi, “MEMBUAT E-GOVERNMENT BEKERJA DI DESA: ANALISIS ACTOR NETWORK THEORY TERHADAP SISTEM INFORMASI DESA DAN GERAKAN DESA MEMBANGUN,” Mandatory, vol. 10, pp. 89–114, 2013. [12] E. Wijoyono, “Sistem Informasi Desa (SID),” no. April, pp. 1–22, 2016. [13] N. Bencherki, “Actor – Network Theory,” no. March 2017, pp. 1–20, 2018. [14] Y. Shim and D. Shin, “Technological Forecasting & Social Change Smartness in technonationalism ? Combining actor-network theory and institutionalization to assess Chinese smart TV development,” Technol. Forecast. Soc. Chang., no. April 2017, pp. 0–1, 2018. [15] R. Burga and D. Rezania, “ScienceDirect Project accountability : An exploratory case study using actor – network theory,” Int. J. Proj. Manag., vol. 35, no. 6, pp. 1024–1036, 2017. [16] Tukijan, “Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemerintah Desa Ngumbul Tahun 2017,” 2018. [17] M. Callon, “Callon_elements of a sociology of translation_Power_Belief_Knowledge1986,” pp. 1–29, 1986. [18] A. N. Dedeke and D. Ph, “Creating sustainable tourism ventures in protected areas : An actor- network theory analysis,” Tour. Manag., vol. 61, pp. 161–172, 2017. [19] BSN, “Desa dan kelurahan tangguh bencana,” 2017. [20] E. Cubukcu, B. Hepguzel, Z. Onder, and B. Tumer, “Active Living for Sustainable Future: A Model to Measure ‘Walk Scores’ via Geographic Information Systems,” Procedia - Soc. Behav. Sci., vol. 168, pp. 229–237, 2015.id_ID
dc.identifier.issn2580-8796
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/10798
dc.description.abstractInisiatif pengembangan tata kelola pemerintahan yang baik melalui sistem informasi desa (SID) merupakan upaya peningkatan kualitas desa menuju masyarakat mandiri. SID dimaksudkan sebagai tools yang membantu pemerintah desa dalam mendokumentasikan data kependudukan, data aset, maupun data pengembangan desa. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif interpretif dalam perspektif actor network theory (ANT). Penelitian ini menemukan aktor utama yaitu jurnalis warga (JW), melakukan inisiasi kepada masyarakat dan perangkat desa sebagai aktor-aktor baru dalam membentuk jaringan-aktor. Keberhasilan penerapan SID tercapai setelah adanya pandangan dan kesamaan kebutuhan terhadap sistem informasi, maka: (a) Para aktor terlibat dengan peran masing-masing dalam membentuk keberhasilan jaringan-aktor, (b) dampak keberhasilan penerapan SID bersifat internal dan eksternal. Dampak internal adalah dampak keberhasilan yang dirasakan desa Ngumbul dengan meningkatnya partisipasi warga, layanan lebih cepat, transparansi, dan akuntabilitas. Sedangkan dampak eksternal memberikan pengaruh kepada desa-desa, kecamatan di kabupaten Pacitan, kabupaten-kabupaten di Jawa Timur maupun propinsi lain dengan melakukan studi tiru penerapan SID.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional GEOTIK 2019id_ID
dc.titleKeberhasilan dan Dampak Penerapan Sistem Informasi Desa dalam Perspektif Actor Network Theory (Studi Kasus di Desa Ngumbul Kabupaten Pacitan)id_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record