dc.contributor.author | Putra, Mahardhika Noor Rahmadana | |
dc.contributor.author | Chatria, Aditya Bagus | |
dc.contributor.author | Tilova, Ulfa Della Nova | |
dc.contributor.author | Anggana, Alvian Febry | |
dc.date.accessioned | 2019-06-18T02:04:03Z | |
dc.date.available | 2019-06-18T02:04:03Z | |
dc.date.issued | 2019-04 | |
dc.identifier.citation | [1] UU No 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana [2] Karnawati, D., 2003. “Bencana Alam Gerakan Massa Tanah di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya.” Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. [3] Badan Geologi. 2010. “Gerakan Tanah”. Bandung. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi [4] UU No 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana BAB 1 pasal. 1, Ayat 9 [5] BPS Kabupaten Karanganyar. 2018. Kecamatan Tawangmangu Dalam Angka 2018. Karanganyar | id_ID |
dc.identifier.issn | 2580-8796 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/10822 | |
dc.description.abstract | Kemajuan suatu negara pasti tidak lepas dengan adanya perkembangan teknologi yang
semakin maju dibandingkan pada masa lampau, dimana dalam mengumpulkan maupun
mengakses suatu konten yang berhubungan dengan teknologi semakin mudah dan dapat
dijangkau oleh kalangan remaja saat ini. Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan
kemajuan teknologi pada saat ini, yang pada umumnya memiliki banyak manfaat diantaranya
pemetaan. Penggunaan teknologi tersebut seseorang dapat mengetahui letak suatu daerah,
memetakan suatu kawasan dan menganalisa karakteristik kawasan yang ada di daerah
tersebut. Namun seiring dengan berkembangnya teknologi menyebabkan kurangnya
perhatian manusia terhadap lingkungan sekitar. Menggunakan teknologi Sistem Informasi
Geografi kita dapat mengetahui kawasan yang rawan longsor pada suatu daerah. Kawasan
rawan longsor biasanya memiliki banyak faktor penyebabnya antara lain ketinggian daerah
yang memiliki kemiringan lahan relatif curam disertai curah hujan yang tinggi serta jenis
tanah pada kawasan tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui kawasan
rawan longsor pada suatu daerah. Sedangkan penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi
daerah rawan longsor dan dapat memberikan mitigasi bencana kepada masyarakat sekitar
daerah rawan longsor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pengumpulan data sekunder dengan parameter penunjung data kerawanan longsor antara lain,
curah hujan, ketinggian, kemiringan, jenis tanah dan penutupan lahan. Hasil dari kegiatan ini
adalah peta kawasan rawan longsor yang dapat digunakan lembaga masyarakat dalam
mengantisipasi dan dapat memberikan mitigasi bencana terhadap bencana yang akan terjadi. | id_ID |
dc.language.iso | other | id_ID |
dc.publisher | Seminar Nasional GEOTIK 2019 | id_ID |
dc.title | Teknologi Sistem Informasi Geografi untuk Pemetaan Daerah Kawasan Rawan Longsor di Kecamatan Tawangmangu | id_ID |
dc.type | Article | id_ID |