Show simple item record

dc.contributor.authorRifai, Muji
dc.contributor.authorSahid, Muh. Nur
dc.date.accessioned2019-06-19T03:46:49Z
dc.date.available2019-06-19T03:46:49Z
dc.date.issued2019-04
dc.identifier.citationKadariah. 2001. Evaluasi Proyek Analisis Ekonomi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fak. UI Robert J. Kodoatie. 2008. Analisis Ekonomi Teknik. Yogyakarta: Penerbit Andi Giatman, M. 2006. Ekonomi Teknik. Jakarta: Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Mantau, Zulfkifli. 1995. Analisis Kelayakan Investasi Usaha Budidaya Ikan Mas dan Nila dalam Keramba Jaring Apung Ganda di Pesisir Danau Tondano Provinsi Sulawesi Utara. (Jurnal). Available : http:/www.google.com Badan Pusat Statistik. 2016. Kabupaten Blora Dalam Angka Tahun 2016. Blora : BPS. Badan Pusat Statistik. 2016. Kabupaten Rembang Dalam Angka Tahun 2016. Rembang : BPS. Clive Gray, dkk. 1997. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.id_ID
dc.identifier.issn2580-8834
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/10870
dc.description.abstractAir merupakan unsur penting bagi ketersediaan pangan, kesehatan dan kelangsungan hidup. Bendungan merupakan salah satu bentuk bangunan dalam upaya melakukan konservasi sumber daya air. Rencana Pembangunan Bendungan Randugunting di Kabupaten Blora masuk ke dalam 65 Bendungan prioritas dalam NAWACITA. Kemudian untuk menentukan suatu proyek tersebut layak dilaksanakan atau tidak, perlu dilakukan studi kelayakan agar usaha atau proyek yangdijalankan tidak menjadi sia-sia di masa yang akan datang. Usulan kegiatan atau program dari pemerintah atau swasta yang bermanfaat untuk kepentingan umum dan akan mengakibatkan dampak pada 200 orang atau lebih dan memerlukan kompensasi, maka perlu dilengkapi dengan Rencana Tindak Pembebasan Lahan dan Pemukiman Kembali atau LARAP (Land Acquisition and Resttlement Action Plan), di mana kebijakannya meliputi: 1) Pengadaan tanah dan/pemukiman kembali harus sedapat mungkin dihindari atau diminimalkan; 2) Jika pengadaan lahan tidak bisa dihindari, maka kompensasi yang diberikan dan pemindahan Warga Terkena Dampak (WTD) harus disertai dengan upaya pembinaan; 3) WTD menerima kompensasi yang sesuai berdasarkan perhitungan biaya penggantian aset yang terkena; 4) Dalam menetapkan besarnya nilai kompensasi harus berdasarkan pada konsultasi dan diskusi dengan WTD. Komponen biaya pada Pembangunan Bendungan Randugunting ini meliputi biaya pra konstruksi (perencanaan dan pembebasan lahan/LARAP), biaya kontruksi dan biaya operasi pemeliharaan. Komponen manfaat ditinjau dari pihak – pihak yang bersangkutan dengan proyek, terlebih lagi bagi masyarakat yang membutuhkan meliputi pertanian, perikanan, air baku, pengendalian banjir, listrik dan pariwisata. Biaya pembangunan Bendungan Randugunting dengan investasi sebesar Rp. 861.714.687.361 selama 50 tahun. Di lihat dari hasil analisa perhitungan, NPV dapat disimpulkan sebesar 139.866.838.506> 0 maka NPV dapat diterima. Tingkat pengembalian nilai dengan tingkat suku bunga sebesar 11,63% maka nilai IRR sebesar 11,63% > dari DF = 10,49 % sehingga investasi layak. Dengan umur waduk 50 tahun dengan nilai BCR sebesar 1,16 > 1 maka pembangunan bendungan layak dilaksanakan. BEP (Break Even Point) dari analisa tersebut menghasilkan BEP pada tahun ke- 30,4.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional Teknik Sipil IX 2019id_ID
dc.titleStudi Kelayakan Ekonomi Teknik Pembangunan Bendungan Randuguntingid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record