Show simple item record

dc.contributor.authorCandrasari, Anika
dc.contributor.authorReggina, Bunga Argi
dc.contributor.authorPutri, Indah Triana
dc.contributor.authorRahmawati, Putri
dc.date.accessioned2019-07-25T09:55:49Z
dc.date.available2019-07-25T09:55:49Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.citationAgardh, E., Allebeck, P., & Hallqvist, J. (2011). Type 2 Diabetes incidence and socioeconomic position: a systematic review and meta-analysis. International Journal of Epidemiology, 40. Agrimon, O. H. (2014). Exploring the Feasibility of Implementing Self-Management and Patient Empowerment through a Structured Diabetes Education Programme in Yogyakarta City Indonesia: A Pilot Cluster Randomised Controlled Trial. Adelaide: School of Population Health, Faculty of Health Science, The University of Adelaide. Ariani, Y. (2011). Hubungan Antara Motivasi Dengan Efikasi Diri Pasien DM Tipe 2 Dalam Konteks Asuhan Keperawatan Di Rsup. H. Adam Malik Medan tahun 2011. Jakarta: Universitas Indonesia. Balitbangkes. (2018). Riskesdas 2018. Jakarta: Kementerian Kkesehatan Republik Indonesia. BPJS Kesehatan. (2014, Januari 1). Prolanis-BPJS Kesehatan. Retrieved July 8, 2018, from BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial: https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/06-PROLANIS.pdf Broadbenta, E., & Petriea, K. J. (2006). The Brief Illness Perception Questionnaire. Journal of Psychosomatic Research 60 , 631-637. Chaidir, R., Wahyuni, A. S., & Furkhani, D. W. (2017). Hubungan Self Care dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus. Journal Endurance 2(2), 132-144. IDF. (2013). IDF Diabetes Atlas, 6th edn. Brussels: International Diabetes Federation. Inge, R. S., & Putu. (2012). Hubungan Self Care Diabetes Dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 Di Poliklinik Interna Rumah Sakit Umum Daerah Badung. Jurnal Keperawatan, 1-7. Kaur, H., & Kochar, R. (2017). Stress and diabetes mellitus. Int J Health Sci Res 7(7), 265-272. Kemenkes. (2016, April 7). Mari Cegah Diabetes dengan Cerdik. 1. Kusniawati. (2013). Analisis Faktor yang Berkotribusi terhadap Self Care Diabetes pada Klien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Tanggerang. Jakarta: Kemenkes RI. Lathifah, N. L. (2017). Hubungan Durasi Penyakit dan Kadar Gula Darah dengan Keluhan Subyektif Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 5 Nomor 2, 231-239. Meidikayanti, W., & Wahyuni, C. U. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Pademawu. Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 5 Nomor 2, 240-252. Murti, B. (2018). Teori Promosi dan Perilaku Kesehatan. Surakarta: Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret. Olokoba, A. B., Obateru, O. A., & Olokoba, L. B. (2012). Type 2 Diabetes Mellitus: A Review of Current Trends. Oman Medical Journa, 269-273. Pangemanan, M. (2014). Analisis Faktor Resiko Penyebab Terjadinya DM Tipe 2 Pada Wanita Usia Produktif di Puskesmas Wawonasa. Jurnal e-Biomedik (eBM). Volume 2 Nomor 2. Retnowati, N. (2015). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus di Puskesmas Tanah Kalikedinding. Jurnal Berkala Epidemiologi, 57-68. Rosyida, L., Yuni, P., Sulistyarini, A., & Nita, Y. (n.d.). Kepatuhan Pasien pada Penggunaan Obat Antidiabetes dengan Metode Pill-Count dan MMAS-8 di Puskesmas Kedurus Surabaya. Smeltzer, S., & Bare. (2008). Brunner and suddarth”s textbook of medical surgical nursing. Philadelpia: Lippincott. Taylor, C., Lillis, C., Lemone, P., & Lynn, P. (2010). Fundamental of nursing: The Art and Science of Nursing Care (7th). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. WHO. (2016). Diabetes Fakta dan Angka. Wild, S., Roglic, G., Green, A., Sicree, R., & King, H. (2004). Global prevalence of diabetes: estimate for the year 2000 and projections for 2030. Diabetes Care . Yusra, A. (2010). Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit dalam Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta tahun 2011.id_ID
dc.identifier.issn2656-7490
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11210
dc.description.abstractTahun 2030 penderita Diabetes Melitus (DM) tipe 2 di Indonesia diperkirakan meningkat 2-3 kali lipat dibandingkan tahun 2000 (dari 8,4 juta menjadi 21,3 juta). Gambaran ini menunjukkan bahwa pengendalian DM oleh penderita belum dilakukan secara optimal walaupun untuk obat sudah tersedia cukup sehingga perlu mendapatkan prioritas pelayanan kesehatan. Bila tak ditanggulangi, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas, disabilitias, dan kematian dini. Biaya kesehatan untuk diabetes dan komplikasinya juga menghabiskan 33 % dari total pengeluaran. Itulah sebabnya, agenda 2030 dari Sustainable Development Goals (SDGs) menetapkan indicator untuk mengurangi angka kematian premature dari Penyakit Tidak Menular (PTM) salah satunya diabetes. Sehingga pemerintah melalui BPJS Kesehatan melakukan upaya preventif dan promotif untuk mencegah terjadinya komplikasi dari diabetes melitus, salah satunya adalah Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) untuk diabetes melitus.Pendorong keaktifan seorang pasien dalam program prolanis dankeberhasilannyadalammenjalani program tersebutdidasariolehteoriHealth Belief Model yang merupakan kunci perilaku kesehatan seseorang. Keaktifan dan keberhasilan program PROLANIS ini bisa dipantau melalui hasil yang dicapai pasien yaitu terkontrolnya gula darah.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProceedings of Continuing Medical Education, Workshop and Symposium Maternity: Medical Update Emergency Obstetry and Gynecology in the Primary Careid_ID
dc.titleHealth Belief Model untuk Pencapaian Kadar Gula Darah yang Terkontrolid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record