dc.identifier.citation | 1. Aaltje. (2011). Prevalensi Anemia dan Tingkat Kecukupan Zat Besi pada Anak Sekolah. Manado: Unsrat. 2. Abosede, S. C. (2016). Mothers’ Employment, Marital Status and Educational Level on Students’ Academic Achievement in Business Studies. Asia Pacific Journal of Multidisciplinary Research, 159-165. 3. Adisasmito. (2012). Sistem Kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Grafindo Persada. 4. Arini, N. S. (2011). Pengaruh Tingkat Intelegensi dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas II SMA Negeri 99 Jakarta. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jakarta. 5. BKPP, B. (2017, November 29). Konsultasi Hasil Pemeriksaan IQ. (M. K. dr. Shoim Dasuki, Pewawancara) 6. BPS. (2012, Mei 4). Penduduk Perempuan Berumur 5 Tahun Keatas Menurut Wilayah dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan. Diakses pada 12 Oktober 2017, dari Badan Pusat Statistik: http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?wid=3300000000&tid=328&fi1=58&fi2=2 7. Cahya, I. A. (2014). Perbedaan Tingkat Asupan Energi, Protein, dan Zat Gizi Mikro (Besi, Vitamin A, Seng) Antara Anak SD Stunting dan Non Stunting di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. 8. Cahyaningsih, D. (2011). Pertumbuhan Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : CV. Trans Info Media. 9. Deary, I. J. (2007). Intelligence and educational achievement. Elsevier, 13–21. 10. Djamarah, S. B., & Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. 11. Huwae, F. J. (2006). Hubungan Antara Kadar Seng (Zn) dengan Memori Jangka Pendek pada Anak Sekolah Dasar. Semarang: Program Pascasarjana Magister Ilmu Biomedik dan Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Kesehatan Anak Universitas Diponegoro, Semarang. 12. Jalal. (2009). Tantangan Pembangunan Kesehatan dan Gizi dalam Upaya Peningkatan Kualitas SDM. Jakarta: CPI. 13. Judarwanto. (2011). Perilaku Makan Anak Sekolah. Jakarta: Direktorat Bina Gizi Kemeskes RI. 14. Kemendikbud. (2016). Permendikbud No.23 tentang Standart Penilaian. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 15. Khanis, A. (2010). Defisiensi Besi Dengan Parameter sTFR Sebagai Faktor Risiko Bangkitan Kejang Demam. Semarang: Program Pascasarjana Magister Ilmu Biomedik dan Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Kesehatan Anak Universitas Diponegoro Semarang. 16. Lynn. (2010). National IQs Calculated and Validated for 108 Nations. Intelligence, 38, 353–360. 17. Muhibbin, S. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 18. UNESCO. (2012). The Educational for All Development Index. Dalam Education for All Global Monitoring Report (hal. 309). Paris: The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization. 19. Wadhani, L. P., & Yogeswara, I. B. (2017). Tingkat Konsumsi Zat Besi (Fe), Seng (Zn) dan Status Gizi serta Hubungannya Dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar. Jurnal Gizi Indonesia, 82-87. 20. Wahyudi, A. D. (2015). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani Siswa Kelas VI SDN Kalipecabean Candi Sidoarjo. ejurnal unesa, 580. 21. Wardoyo, H. A., & Mahmudiono, T. (2013). Hubungan Makan Pagi dan Angka Konsumsi Zat Gizi dengan Daya Konsentrasi Siswa Sekolah Dasar. FKM Universitas Airlangga, 9, 52. 22. Widyastuti, & H. E. (2008). Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Zulaekah, S. (2007). Efek Suplementasi Besi, Vitamin C, dan Pendidikan Gizi Terhadap Perubahan Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Dasar yang Anemia di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Semarang: Tesis Program Pasca Sarjana Magister Gizi Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang. | id_ID |
dc.description.abstract | Terdapat penurunan prestasi akademik anak SD sebanyak 52,7% di Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Faktor yang mempengaruhi prestasi akademik adalah faktor internal seperti asupan zat besi dan Intelligence Quotient serta faktor eksternal seperti pendidikan ibu. Asupan zat besi kurang akan mengakibatkan gangguan perkembangan kognitif dan daya konsentrasi sehingga mengakibatkan penurunan prestasi akademik. Di Sukoharjo anak SD yang memiliki asupan zat besi yang kurang sebanyak 89,8% dan 43,72 % penduduk wanita di Sukoharjo juga berpendidikan rendah.Untuk menganalisis hubungan antara asupan zat besi, pendidikan ibu, dan intelligence quotient dengan prestasi akademik pada anak sekolah di MIM, Kartasura.Jenis penelitian ini observasional analitik, dengan pendekatanCross Sectional, teknik sampling menggunakan Total Sampling. Pada taraf kepercayaan 95% dalam uji Regresi Logistik diperoleh nilai nilai p= 0,003; OR= 7,277untuk pengaruh asupan zat besi dengan prestasi akademik dan nilai p= 0,007; OR= 5,861untuk pengaruh intelligence quotient dengan prestasi akademik. Sedangkan untuk pendidikan ibu pada uji Chi- Square didapatkan nilai p= 0,950. Terdapat hubungan antara asupan zat besi (p= 0,003; OR= 7,277) danIntelligence Quotient (nilai p= 0,007; OR= 5,861)dengan prestasi akademik. Tidak terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan prestasi akademik (p= 0,950). | id_ID |