dc.identifier.citation | 1. Wasitaatmadja, S., 2010. Akne Vulgaris Ilmu Penyakit Kulit Daan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2. Stewart, T. J., & Bazergy, C., 2018. Hormonal and dietary factors in acne vulgaris versus controls. Taylor & Francis Group, 10(1), 1-4. 3. BPOM RI, 2009. Bahan-bahan Kosmetik Sebagai Anti Acne. Naturakos, IV(10). Diambil kembali dari ISSN: 1907-6606. 4. Ramdani, R., & Sibero, H. T., 2015. Treatment For Acne Vulgaris. J Majority, 4(2), 87-95. 5. Afriyanti, R. N., 2015. Akne Vulgaris pada Remaja. J Majority, 4(6), 102-109. 6. Djuanda, A., Hamzah , M., & Aisah, S., 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit FK UI. 7. Goklas., 2010. Hubungan Kualitas dan Kuantitas Tidur Terhadap Timbulnya Akne Vulgaris pada Dokter Muda di RSUP H. Adam Malik. Medan : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara. 8. Fenny, & Supriatmo., 2016. Hubungan Kualitas dan Kuantitas Tidur dengan Prestasi Beajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran. Pendidikan Kedokteraan Indonesia, 5(3), 140-146. 9. Primadani, A. A., 2015. Hubungan Tidur Larut Malam Terhadap Timbulnya Akne Vulgaris pada Mahasantri Putra esantren International K.H Mas Mansur UMS 2015. Universitas Muhamadiyah Surakarta, Fakultas Kedokteran. Skripsi. 10. Prakasita, C., & Meiyanti., 2018. Hubungan Kebiasaan Merokok dan Akne Vulgaris. Jurnal Biomedika dan Kesehatan, 1(2), 164-169. 11. Mannocci, A., Semyonov, L., Saulle, R., Skora N et al., 2012. Association between smoking habits and acne vulgaris. Italian Journal Of Public Health, 09(3), 1-4. 12. Dijk, D. J. et al., 2012. Amplitude Reduction and Phase Shifts of Melatonin, Cortisol and Other Circadian Rhythms after a Gradual Advance of Sleep and Light Exposure in Humans. Plos One, 7(2). 13. Djunarko, C. J., Widayati, R. I., & Julianti, H. P., 2018. Hubungan Kualitas Tidur dengan Kejadian Akne Vulgaris pada Laki-Laki Pekerja Swasta Studi pada Karyawan Perusuhaan Swasta di Wilayah Kota Semarang. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 7(2), 1000-1011. 14. Nathasya, M. R. P., 2015. Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Tingkat Keparahan Akne Vulgaris. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta: Skripsi. 15. Mannocci, A., Semyonov, L., Saulle, R., Skora N et al., 2010. Evaluation of The Association Between Acne and smoking Attitude: Systematic Review and Meta-Analysis of Cross-Sectional Studies. Italian Journal Of Public Health, 07(3), 61-256. | id_ID |
dc.description.abstract | Kualitas tidur yang buruk menyebabkan penurunan hormon melatonin sehingga meningkatkan hormon androgen yang dapat meningktakan produksi kelenjar sebasea. Kuantitas tidur yang kurang akan mengalami peningkatan faktor-faktor inflamasi, resistensi insulin, dan juga stress yang dapat berpengaruh dalam patogenesis akne vulgaris. Nikotin yang terkandung dalam rokok menyebabkan defisiensi antioksidan yang mempengaruhi produksi dari sebum, sehingga menyebabkan akne vulgaris. Untuk mengetahui pengaruhkualitas, kuantitas tidur, dan kebiasaan merokok terhadap tingkat keparahan akne vulgaris. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional.Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018 di MAN 3 Boyolali.Alat bantu berupa kuesioner dan diagnosis langsung dokter umum. Jumlah sampel penelitian sebanyak 68 responden yang sesuai kriteria restriksi, dan diambil menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi-square.Hasil uji chi-square terdapat pengaruh antara kualitas tidur dengan tingkat keparahan akne vulgaris (p=0,002), terdapat pengaruh antara kuantitas tidur dengan tingkat keparahan akne vulgaris (p=0,001), tidak terdapat pengaruh antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan akne vulgaris (p=0,563). Terdapat pengaruh antara kualitas dan kuantitas tidur terhadap tingkat keparahan akne vulgaris dan tidak terdapat pengaruh antara kebiasaan merokok terhadap tingkat keparahan akne vulgaris. | id_ID |