dc.identifier.citation | 1. Sanjay G, Manoj K, Chandrakant U. Pleural fluid analysis in pleural effusion patient of chronic kidney disease and non chronic kidney disease: A comparative observational study. MedPulse – International Medical Journal. 2017; 4(1): p. 2348-1897. 2. Sitifa A, Syaiful A, Mefri Y. Gambaran Klinis Penderita Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 7(1): p. 42-50. 3. Pooja B, Ruchi G, Nikhil K, MM B. Unilateral recurrent pleural effusion in a renal transplant patient. Saudi Journal of Kidney Diseases and Transplantation. 2012; 23(1): p. 106-9. 4. Ulku A, Makbule A, Dilek E, Nagihan K, Erhan O, Ilim I. Role of the Neutrophil-Lymphocyte Ratio in the Differential Diagnosis of Exudative Pleural Effusion. Clinical Sci Journal. 2016; 71(10): p. 611-616. 5. Sanjay G, Manoj K, Chandrakant U. Pleural fluid analysis in pleural effusion patient of chronic kidney disease and non chronic kidney disease: A comparative observational study. MedPulse – International Medical Journal. 2017; 4(1): p. 55-60. 6. Abdelreheem Y, Mohammad I, Ashraf E, Heba A. Pulmonary tuberculosis in patients with chronic renal failure at Zagazig University Hospitals. Egyptian Journal of Chest Diseases and Tuberculosis. 2014; 63(1): p. 187-192. 7. 8. Mohammad A, Ajit S, Ayman K. Tuberculosis in end-stage renal disease patients on hemodialysis. International Society for Hemodialysis. 2016; 10(4): p. 360-364 Prem K, Pathrudu S, Usha R, Padmaja P, Banavath D, Narayana M, et al. A Study On Etiology And Profile Of Pleural Effusion In Chronic Kidney Disease. J of Evolution of Med and Dent Sci. 2015; 4(68): p. 2278-4748. | id_ID |
dc.description.abstract | Efusi pleura dapat dijumpai sebagai efusi transudatif ataupun eksudatif. Efusi eksudatif jarang ditemui dibandingkan efusi transudatif pada pasien dengan penyakit ginjal kronis. Efusi pleura yang muncul pada GGK Stadium 5 HD hampir selalu berhubungan dengan kegagalan fungsi ginjal dan jantung, namun peningkatan risiko infeksi seperti tuberculosis atau parapneumonia yang disebabkan oleh immunosupresi pada pasien GGK yang menjalani hemodialisa berkontribusi besar sebagai penyebab efusi pleura khususnya pada efusi pleura eksudatif.
Pasien laki-laki 43 tahun dengan gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa rutin mengeluh sesak, batuk, demam ringan dan kehilangan berat badan sejak 2 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pernafasan 28x/menit, pada dada kiri didapatkan ketinggalan gerak dan perkusi redup mulai SIC IV serta ronkhi terdengar jelas pada paru kiri. Dari hasil laboratorium menunjukan adanya penurunan fungsi ginjal (kadar ureum 217 mg/dL dan kreatinin 14.40 mg/dL). X-Ray dada posisi posteroanterior (PA) didapatkan adanya gambaran efusi pleura massif pada paru kiri dan analisis cairan pleura menunjukan efusi pleura eksudatif dengan perbandingan hitung jenis PMN:MN 10:90, yang tidak berespon setelah pemberian antibiotik dan hemodialisa.
Adanya efusi pleura eksudatif unilateral menunjukan diagnosis selain gagal jantung atau hipoalbunimik karena gagal ginjal. Risiko infeksi sebagai penyebab efusi harus dipertimbangkan pada pasien GGK yang menjalani hemodialisa. | id_ID |