dc.contributor.author | Fauzan, Iqbal Hilmi | |
dc.contributor.author | Saputra, Angga Nuralam | |
dc.contributor.author | Mahmuda, Iin Novita Nurhidayati | |
dc.date.accessioned | 2019-07-31T06:20:28Z | |
dc.date.available | 2019-07-31T06:20:28Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.identifier.citation | 1. Creager MA, Kaufman JA, Conte MS. Acute Limb Ischemia N Engl J Med 2012;366:2198-206. 2. ESC Guideline on the diagnosis and treatment of peripheral artery disease. Europ. Heart J. 2011; 32: 2851-906. 3. Braun R, Lin M. Acute Limb Ischemia : a Case Report and Literature Review. J Mermed 2015; 03: 1-7. 4. Menke J, Larsen J. Meta-analysis: accuracy of contrast-enhanced magnetic resonance angiography for assessing stenoocclusions in peripheral arterial disease.Ann Intern Med 2010;153:325-34. 5. Leng G, Fowkes F. The Edinburgh claudication questionnaire: an improved version of the WHO/Rose questionnaire for use in epidemiological surveys. J Clin Epidemiol 1992; 45: 1101-9. 6. Antono D, Hamanogan R, Penyakit Arteri Perifer. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VII. Editor: Siti Setiati, Idrus Alwi, Aru W. Sudoyo, Marcellus S.K, Bambang S, Ari Fahrial S. Internal Publishing. 2014; 1516-26. 7. Rutherford RB. Clinical staging of acute limb ischemia as the basisfor choice of revascularization method: when and how to intervene. Semin Vasc Surg 2009;22:5–9. 8. Jaffery Z, Thornton SN, White CJ. Acute limb ischemia. Am J Med Sci 2011;342:226–34. | id_ID |
dc.identifier.issn | 2656-7490 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/11241 | |
dc.description.abstract | Acute Limb Ischemia adalah penurunan perfusi ekstremitas secara mendadak yang dapat menyebabkan potensi ancaman terhadap kelangsungan hidup ekstremitas tersebut. Presentasi klinis dikatakan akut apabila terjadi 2 minggu setelah onset gejala. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh trombus, embolus, trauma vaskuler, aneurisma. Iskemia akut dapat mengancam viabilitas tungkai karena pembuluh darah tidak dapat mengkompensasi hilangnya perfusi, sehingga revaskularisasi yang cepat sangat diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup anggota gerak.
Metode : Seorang laki-laki 50 tahun datang ke ruang unit gawat darurat dengan nekrosis kaki kanan serta didapatkan gejala khas ALI, dikenal sebagai 6P: Pain, Paresthesia, Pallor, Paralysis, Pulseless, Poikilothermia, yang dapat berkembang hanya dalam beberapa hari. Pemeriksaan ultrasonografi vaskuler didapatkan stenosis arteri poplitea, arteri tibialis anterior dan posterior. Tromboemboli juga dicurigai terdapat pada arteri renalis dan arteri koroner dan hepar. Amputasi dilakukan pada kaki kanan sampai bawah lutut, disertai dengan pemberian antikoagulan an vasodilator. Pasien pulang dalam kondisi stabil.
Kesimpulan : Pentingnya penegakkan secara dini kasus ALI, untuk dapat menghindari tindakan amputasi, meskipun pada pasien ini harus dilakukan untuk menyelamatkan jiwanya. | id_ID |
dc.language.iso | other | id_ID |
dc.publisher | Proceedings of Continuing Medical Education, Workshop and Symposium Maternity: Medical Update Emergency Obstetry and Gynecology in the Primary Care | id_ID |
dc.title | Acute Limb Ischemia: Pendekatan Diagnosis dan Penanganannya | id_ID |
dc.type | Other | id_ID |