Health Belief Model untuk Pencapaian Kadar Gula Darah yang Terkontrol
View/ Open
Date
2019Author
Candrasari, Anika
Putri, Indah Triana
Reggina, Bunga Argi
Rahmawati, Putri
Metadata
Show full item recordAbstract
Penduduk yang berusia ≥ 15 tahun di Indonesia yang terdiagnosis diabetes melitus (DM) pada tahun 2018 meningkat sebesar 2%. Sebagian besar penderita tersebut telah menjalani terapi. Diabetes dengan komplikasi merupakan penyebab kematian ketiga tertinggi di Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengendalian DM masih kurang baik. Pemerintah melalui BPJS Kesehatan melakukan upaya preventif dan promotif untuk mencegah terjadinya komplikasi dari diabetes melitus, salah satunya adalah Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS). Gencarnya fasilitas serta penunjang lainnya untuk mengurangi angka kematian pada diabetes seharusnya juga diimbangi dengan pencarian indikator lain keberhasilan penanganan DM. Keberhasilan seseorang dalam menjalani suatu program kesehatan bergantung pada keyakinan individu tentang kesehatan dan perilaku kesehatan itu sendiri yang kita sebut Health Belief Model. Penelitian ini menganalisis indikator lainnya yang memberi kontribusi keberhasilan terapi pada pasien DM. Sebagian besar responden merupakan perempuan dengan rata-rata usia terbanyak 56-65 tahun. Responden masih banyak yang berpendidikan rendah. Responden terbanyak sudah menderita DM selama 3 tahun. Variabel yang dapat digunakan untuk memprediksi kadar gula darah puasa adalah variabel dukungan keluarga dengan korelasi sebesar -0,401. Persamaan yang didapatkan adalah kadar gula darah puasa = 549,790 – 4,104 (dukungan keluarga).