Sumber Asal Benih Tengkawang (Shorea spp.) untuk Konservasi dan Komoditas Masyarakat Sekitar Hutan
Abstract
Tengkawang adalah salah satu jenis tumbuhan khas Kalimantan Barat yang biasanya tumbuh di kawasan hutan, secara ilmiah dinamakan Shorea sp, termasuk dalam keluarga tumbuhan Dipterocarpaceae. Ciri utama dari famili ini adalah adanya sayap pada buah yang berfungsi sebagai alat penyebaran benih. Tengkawang juga memiliki banyak manfaat, yaitu biji tengkawang merupakan salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang penting sebagai bahan baku lemak nabati yang bernilai tinggi pengganti coklat yang dapat dimanfaatkan dalam industri kosmetik dan kayunya dimanfaatkan sebagai bahan industri kayu lapis maupun industri kayu gergajian. Kerusakan habitatnya disebakan karena kebakaran hutan, perambahan hutan, dan penebangan liar, oleh karena itu konservasi untuk upaya penyelamatan dan mendukung program pemuliaan jenis-jenis shorea penghasil tengkawang menjadi hal yang sangat mendesak untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terhadap sumber asal benih yang lebih produktif dimana jenis shorea penghasil tengkawang (S. macrophylla, S. gybertsiana, S. stenoptera, S. pinanga) dikembangkan serta menambah komoditas masyarakat sekitar hutan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Berblok (RCBD) menggunakan 4 sumber asal benih (1.Gunung Bunga-Kalimantan Barat; 2. Sungai Runtin-Kalimantan Barat; 3. Bukit Baka-Kalimantan Tengah, dan 4. Haurbentes-Jawa Barat), dengan 4 ulangan, 25 pohon per plot dan jarak tanam 5 x 5 meter. Variabel penelitian yang diamati adalah persen hidup, pertumbuhan dan beberapa parameter genetik. Hasil analisis menunjukkan rerata persen hidup tanaman sampai umur 18 bulan sebesar 75,11% berkisar antara 69,84% sampai dengan 84,29%, sedangkan hasil analisis varians terhadap tinggi tanaman dan diameter batang menunjukkan berbeda nyata. Pertumbuhan rerata tinggi tanaman mencapai 86,69 cm dan diameter batang 11,21 mm. Taksiran nilai heritabilitas famili dan individu untuk tinggi secara berurutan adalah (h2f = 0,58 ; h2i = 0,34) dan diameter (h2f = 0,69 ; h2i = 0,37) termasuk klasifikasi tinggi. Korelasi genetik antara sifat tinggi dan diameter cukup kuat sebesar (rg = 0,96). Pada analisis awal jenis shorea penghasil tengkawang (S. macrophylla, S. pinanga dan S. stenoptera) dari ras lahan Haurbentes (Jabar) menunjukkan pertumbuhan terbaik.