Show simple item record

dc.contributor.authorFebriyanti, Diana
dc.contributor.authorSuparti, S
dc.date.accessioned2019-08-06T06:41:53Z
dc.date.available2019-08-06T06:41:53Z
dc.date.issued2019-04
dc.identifier.citationAchmad, dkk, 2006.” Panduan Lengkap Jamur”. Depok: Penebar Swadaya. Adiyuwono,NS. 2002. “Pengomposan Media Champignon”. Jakarta: Trubus. Cahyana, M. Dan Bakrun M, (2004). Jamur Tiram. Jakarta: Penebar Swadaya. Darjijah, M.N dan Djarjijah, A.S. (2001). Budidaya Jamur Tiram. Yogyakarta: Kanisisus. Febriandi, E., Sjarief, R.,Widowati, S., (2017). “Studi Sifat Fisikokimia dan Fungsional Padi Lokal (Mayang Pandan) pada Berbagai Tingkat Derajat Sosoh. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian. 14(2):79 - 87. Hidayat, R., Busono, W., Prayogi, H.S., (2015). “Pengaruh Pemberian Biji- bijian Bebas Pilih Terhadap Konsumsi Pakan dan Bobot Bafdan Burung Kenari (Serinus canari). Jurnal Ternak Tropika. 16(1): 8-14. Karimawati, N dan Suparti. (2017). “Pertumbuhan Bibit F0 Jamur Tiram (Pleorotus ostreatus) dan Jamur Merang (Volvariella volvaceae) pada Media Umbi Talas pada Konsentrasi yang Berbeda”. Jurnal Bioeksperimen. 3(1): 64-72.. Muchroji dan Cahyana. (2008). Budidaya Jamur Kuping. Jakarta: Penebar Swadaya. Nugraha, M.1., Tamrin, Asyik. N. (2018). “Karakterisasi Sifat Fisik, Kimia Dan Aktifivitas Antioksidan Pada Beras Merah (Oryza nivara) Varietas (Bulo Bulo) Asal Kabupaten Kolaka Dan Kabupaten Konawe Selatan”. J.Sains dan Teknologi Pangan. 3(3):1283-1296. Parjimo dan Handoko, A. (2005). Budi Daya Jamur. Jakarta: Agromedia Pustaka. Parjimo. (2007). Budi Daya Jamur. Jakarta: Agromedia Pustaka. Sudaryati, Y.S dan Sulistiani. (2017). “Profil Vitamin, Kalsium, Asam Amino dan Asam Lemak Tepung Jewawut (Setaria italica L.) Fermentasi”. Jurnal Biologi Indonesia. 13(1): 85-96. Sulistyaningrum, A., Rahmawati, dan Aqil, M. (2017). “Karakteristik Tepung Jewawut (Foxtail Millet) Varietas Lokal Majene dengan Perlakuan Perendaman”. Jurnal Penelitian Pascapanen Indonesia. 14(1): 11-21. Sumarsih, Sri. (2010). Untung Besar Usaha Bibit Jamur Tiram. Jakarta: Penebar Swadaya. Utoyo, Norwiyono. (2010). Bertanam Jamur Kuping di Lahan Sempit. Jakarta: Agromedia Pustaka. Yuliawati. (2016). Topik Ekologi Jamur Tiram Putih. Bandung: PPS Unpad.id_ID
dc.identifier.issn2527-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11298
dc.description.abstractBiji jewawut mengandung karbohidrat sebesar 72%- 84,2%, sedangkan kadar karbohidrat beras merah yaitu 77,26 % yang baik untuk pertumbuhan misellium bibit F1 jamur tiram dan jamur kuping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan miselium bibit F1 jamur tiram (Pleorotus ostreatus) dan bibit F1 jamur kuping (Auricularia auricula) pada media alternatif beras merah dan biji jewawut. Metode eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu jenis media dan jenis bibit F0 jamur. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu panjang misellium bibit F1 jamur. Analisis data adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian diperoleh panjang misellium bibit F1 jamur tiram terpanjang pada media jewawut yaitu 11,40 cm dan untuk pertumbuhan misellium bibit F1 jamur kuping terpanjang pada media beras merah yaitu 7,17 cm. Sedangkan hasil pertumbuhan panjang misellium bibit F1 terendah pada jamur kuping media jewawut yaitu 4,76 cm.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-4id_ID
dc.titleBiji Jewawut dan Beras Merah sebagai Media Alternatif Bibit F1 Jamur Tiram dan Jamur Kupingid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record