Show simple item record

dc.contributor.authorAndriani, Sri
dc.contributor.authorSuparti, S
dc.date.accessioned2019-08-07T05:01:31Z
dc.date.available2019-08-07T05:01:31Z
dc.date.issued2019-04
dc.identifier.citationAchmad, dkk. 2011. Panduan Lengkap Jamur. Depok : Penebar Swadaya. Abdisobar, Rizky. 2014. “Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Jamur Tiram di Desa Cilawe Ciwidey Kabupaten Bandung”. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional. Vol 02. No 01. Asngad, A., Amella, R., dan Aeni, N. 2018. “Pemanfaatan Kombinasi Kulit Kacang dengan Bonggol Pisang dan Biji Nangka untuk Pembuatan Plastik Biodegradable dengan Penambahan Gliserol”. Bioeksperimen. Vol 04. No.1. Hamdiyanti, Y., Kusnadi., dan Slamet, Y. 2008. “Penggunaan Berbagai Media Tumbuh dalam Pembuatan Bibit Induk Jamur Tiram ”. Biologi dan Pengajaran. Vol 01. Num. 12. Hidayat, N., Wignyanto., Sumarsih, S., dan Putri, A.I. 2016. Mikologi Industri. Malang: UB Press. Kementrian Perdagangan Republik Indonesia. 2016. “Laporan Analisis Rantai Pasok Jagung Sebagai Bahan Baku Pakan Ternak. Puska Dagri. Maulana, E. 2012. Panen Jamur Tiap Musim Panduan lengkap Bisnis dan Budidaya Jamur Tiram. Yogyakarta: Dani Offse. Nusa, I., Fuadi, M., dan Fatimah, S. 2014. “Studi Pengolahan Biji Buah Nangka Dalam Pembuatan Minuman Instan”. Agrium ISSN. Vol 19. No 1. Parjimo,H ., Andoko, H. 2007. Budidaya Jamur Kuping, Jamur Tiram, dan Jamur Meran. Jakarta: AgroMedia Pustaka. Priyadi, T.U., dan Anisa. 2013. “Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus astreatus) Pada Media Tambahan Sabut Kelapa (Cocosnucifera)” (Skripsi) Fak. Purwono., dan Purnamawati, H. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya. Saputra, W. 2014. Budidaya Jamur Merang. Jakarta: AgroMedia Pustaka. Sinaga, M.S. 2011. Budidaya Jamur Merang. Jakarta: Penebar Swadaya. Suharjo, E. 2015. Budidaya Jamur Tiram Media Kardus. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka. Sumarsih, S. 2015. Bisnis Bibit Jamur Tiram. Jakarta : Penebar Swadaya. Suparti., dan Karimawarti, N. 2017. “Pertumbuhan Bibit F0 Jamur Tiram (Pleurotus ostr eat us) dan Jamur Merang (Volvari ella volva cea) pada Media Umbi Talas pada Konsentrasi yang Berbeda”. Bioeksperimen. Vol 03. No 01. Tjitrosoepomo, G. 2010. Takstonomi Tumbuhan Obat-Obatan. Yogyakarta: UGM Press. Trubus Exo. 2014. Pacu Produksi Jamur Tiram. Depok: PT Trubus Swadaya. Untung, T., dan Aji, B.2013. Bisnis Jamur Tiram. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka. Utama, P., Dusep, S., Lisa, H., dan Ramalia. 2013. “ Penggunaan berbagai media tumbuh dalam pembuatan bibit induk jamur tiram putih. Jurnal Agroteknologi. Vol 05. No 1. Wardana, R., dan Iqbal, E. 2016. ”Mata Naga (Pemanfaatan alat dan Bahan Rumah Tangga) Produksi Jamur Tiram Generasi F0 sampai F2 Sebagai Bahan Ajar Ekstrakulikuler Budidaya Jamur Tiram di SMK Raudatul Ulum”. Seminar hasil penelitian dan pengamdian masyarakat. Widyastuti, N dan S. Istiani. 2004. “Optimasi Proses Pengeringan Tepung Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreeatus)”. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. Vol 2. Yulianti, S., dan Solfarina, R. 2015. “Pengaruh Waktu Perebusan Biji Nangka (Artocapus heterophyllus Lamk) Terhadap Kadar Karbohidrat, Protein, dan Lemak”. Jurnal Akademika Kimia. Vol 04. No 04. Yulliawati, T. 2016. Pasti Untung dari Budidaya Jamur Tiram 1 Kuping 1 Merang 1 Campignon. Jakarta: AgroMedia Pustaka.id_ID
dc.identifier.issn2527-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11323
dc.description.abstractBiji padi dan biji nangka merupakan biji-bijian lokal yang mempunyai kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan mineral. Biji-bijian tersebut bisa digunakan sebagai media alternatif bibit F1 jamur merang dan jamur tiram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan miselium bibit F1 Jamur tiram dan Jamur Merang pada media biji padi dan biji nangka. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial terdiri dari dua faktor yaitu faktor 1 jenis indukan jamur (Jamur tiram dan jamur merang ), faktor 2 yaitu jenis media (biji padi dan biji nangka ). Hasil penelitian yaitu miselium jamur tiram dan jamur merang dapat tumbuh pada media biji padi dan biji nangka. Pertumbuhan miselium paling cepat tumbuh pada jamur tiram media biji nangka yaitu 7,6 cm, dan jamur merang media biji nangka yaitu 6 cm, sedangkan pertumbuhan miselium paling lambat yaitu pada jamur tiram media biji padi yaitu 2,8 cm, dan jamur merang media biji padi yaitu 3,5 cm, dengan warna putih kompak.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-4id_ID
dc.titlePertumbuhan Miselium Bibit F1 Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) dan Jamur Merang (Volvariella volvacea) pada Media Biji Padi dan Biji Nangkaid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record