dc.identifier.citation | Ahamad, Tanveer., Negi, Devendra., Khan, Mohammad Faheem. 2017. Phytocemical Analysis, Total Phenolic Content, Antioxidant and Antidiabetic Activity of Sansevieria cylindrica Leaves Extract. Journal of Natural Product and Resources 3(2): 134-136 Berame, Julie., Cuenca. Sheena Mae E.., Marycris L.,Manaban. 2017. “Phytochemical screening and toxicity level of leaf and root parts extracts of snake plant (Sansevieria trifasciata) using Nauplii”. European Journal of Business and Social Sciences (6)9: 01-11. Darsana, I. G. O. (2012). Potensi Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Tenore) Steenis) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia Coli secara In Vitro. Indonesia Medicus Veterinus, 1(3), 337 – 351 Harborne, J. B. (1987). Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Bandung: ITB Press Jawetz, Ernest, L., Joseph, Melnick, & Edward, A. (1996). Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Timotius, K. H. (1982). Mikrobiologi Dasar, Cetakan I. Salatiga: UKSW. Mahardika, R. Ayu Dini., Hidayat, Nur., Nurik, Irnia. 2013. Ekstraksi Antioksidan Dari Lidah Mertua (Sansevieria Trifasciata Prain) Menggunakan Metode Microwave Assisted Extraction Dan Pulsed Electric FIELD. Jurnal FTP UB. Marliana, S. D., & Suryanti, V. (2005). Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam ( Sechium edule Jacq . Swartz .) dalam Ekstrak Etanol. Biofarmasi, 3(1), 26–31. Retrieved from http://biosains.mipa.uns.ac.id/F/F0301/F030106.pdf Mulyati, E. . (2009). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Daun Ciremai (Phyllantus acidus L. Skell) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dan Bioautografinya. Universitas Muhamadiyah Surakarta Murugesan, Sathiya Deepika., Ramar, Thangam., Periasamy Sakthidhasan Sridhar Arun., Srinivasan Sivasubramanian., Ramasamy Thirumurugan. 2018. Combined effect of a natural flavonoid rutin from Citrus sinensis and conventional antibiotic gentamicin on Pseudomonas aeruginosa biofilm formation. Food Control 90(2018) Monalisa, D., Handayani, T., & Sukmawati., D. (2011). Uji Daya Antibakteri Ekstrak daun Tapak Liman (Elephantopus scaber L.) Terhadap Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi. Jurnal BIOMA, 9(2), 13 – 20. Nuria, M., Faizatun, A., & Sumantri. (2009). Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun jarak pagar (Jattopha curcas L) terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922, dan Salmonella typhi ATCC 1408. Mediagro, 26(2), 26–37. Nur, A.M., & Astawam, M. (2011). Kapasitas Antioksidan Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) dalam Bentuk Segar, Simplisia dan Keripik pada Pelarut Nonpolar, Semipolar dan Polar. Skripsi. Bogor: Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor. Paul, M. D. (2002). A Biosynthetic Approach. Pharmaceutical Sciences (Vol. 471496405). https://doi.org/10.1016/j.jbiosc.2010.01.005 Rachmawaty, Dhinarty Umi. 2016. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Etil Asetat Dan Petroleum Eter Rambut Jagung Manis (Zea mays ssaccharata Sturt) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Skripsi. Jurusan Kimia Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri. Malang Robinson, T. (n.d.). Kandungan Senyawa Organik Tumbuhan Tinggi, Diterjemahkan Oleh Prof. Dr. Kosasih Padmawinata. 2011. Bandung: ITB Press. Susanto, Sudrajat, & R. Ruga. (2012). Studi Kandungan Bahan Aktif Tumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq) sebagai sumber senyawa antibakteri. Mulawarman Scientifie, 11(12), 181–190. Tkachenko, H., Buyun L., Osadowski Z., Maryniuk M. 2017. “The Antibacterial Activity of Certain Sansevieria Thunb. species against escherichia coli”. Agrobiodiversity for Improving Nitrition, Health and Life Quality, 2017:446-453. | id_ID |
dc.description.abstract | Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata) memiliki kandungan berbagai macam metabolit sekunder sehingga berpotensi sebagai antibakteri. Salah satu bakteri yang sering menyerang tubuh manusia adalah Escheria coli. Bakteri E. coli merupakan bakteri yang terdapat pada saluran pencernaan manusia dan hewan, namun bakteri ini dapat berubah menjadi oportunis patogen bila hidup di luar usus, misal pada saluran kemih. Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan variasi pelarut terhadap rendemen ekstrak Lidah Mertua untuk mendapatkan pelarut yang tepat yang berpotensi sebagai antibakteri. Ekstraksi lidah Mertua dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut n-heksan (non polar), aseton (semi polar), dan etanol(polar), menggunakan ekstraksi secara maserasi. Pengujian efektivitas antibakteri ekstrak kasar daun Lidah Mertua dilakukan terhadap bakteri E. coli menggunakan metode sumur difusi. Metode tersebut dilakukan dengan cara mengukur diameter zona bening di sekitar sumuran. Adanya zona bening di sekitar sumuran menunjukkan aktivitas antibakteri. Pelarut yang paling berpotensi sebagai antibakteri dilanjutkan dengan uji KHM (Konsentrasi Hambat Minimum). KHM dilakukan pada konsentrasi 250; 125; 62,5; 31,25; 15,625 mg/mL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etanol merupakan pelarut yang paling berpotensi menghambat pertumbuhan E. coli, hal ini ditunjukkan dengan pembentukan zona bening sebesar 24 mm, 23 mm, dan 24 mm, diikuti oleh n heksan sebesar 19 mm,18 mm, 18mm dan aseton sebesar 18 mm, 17 mm, 15 mm. Nilai KHM ekstrak etanol lidah mertua terhadap bakteri E. coli adalah 125 mg/mL. | id_ID |