Show simple item record

dc.contributor.authorSolikhatun, Imah
dc.contributor.authorMaridi, M
dc.contributor.authorBudiastuti, Sri
dc.date.accessioned2019-08-08T04:33:22Z
dc.date.available2019-08-08T04:33:22Z
dc.date.issued2019-04
dc.identifier.citationAriyati, R.W.,Sya’rani L., Arini E.. 2007. Analisis Kesesuaian Perairan Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan Sebagai Lahan Budidaya Rumput Laut Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Pasir Laut. 3(1): 27-45. Barbour, M.G., J.H. Burk, and W.D. Pitts. 1987. Terrestrial Plant Ecology. San Fransisco: The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc. Bennet, H.H. 1995. Soil conservation. New York: McGraw-Hill Book Co. Inc Ewusie, J.Y. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Terjemahan oleh Usman Tanuwidjaja. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Fachrul, M.F. (2012). Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Fakhrian, R., Hidersah, H., dan Burhanudin, H. 2015. Arahan Pengembangan Sabuk Hijau (Green Belt) di Kawasan Industri Kariangau (KIK) Kota Balikpapan. Prosiding Penelitian SPeSAI : UNISBA Giliba, R.A., Boon, E.K., Kayombo, C.J., Musamba, E.B., Kashindye, A.M., Shayo, P.F. (2011). Species Composition, Richness, and Diver-sity in Miombo Woodland of Bere-ku Forest Reserve, Tanzania. Indriyarto. 2008. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara. Maridi; Saputra, A; dan Agutina, P. 2015. Analisis Struktur Vegetasi di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Jurnal BIOEDUKASI. Vol. 8, No. 1, hal: 28-42 Norman, W., H., Mason., D., Mouilliot, W.G., Lee, J.B., Wilson. (2005). Functional richness, functional evenness and functional divergence: the pri-mary components of functional diversity. Oikos (111): 112-118. Odum, E.P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi (Terjemahan). Cetakan Pertama. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Rahayu, N; Sudarmaji dan Faida, L. 2016. Pengaruh Vegetasi Kawasan Sabuk Hijau (Green Belt) Waduk Sermo Kulon Progo Terhadap Kenampakan Hasil Proses Erosi dan Pemanfaatan oleh Masyarakat. Majalah Geografi Indonesia. Vol. 30, No.1, hal 76-87. Richard, P.W. 1966. The Tropical Rain Forest an Ecological Study. London: Cambridge University Press. Soegianto, A. (1994). Ekologi Kuantitatif Metode Analisis Populasi dan Komunitas. Jakarta: Penerbit Usaha Nasional. Susanto, W. (2012). Analisis Vegetasi pada Ekosistem Hutan Hujan Tropis untuk Pengelolaan Kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo (Wilayah Pengelolaan Cangar-Kota Batu). (Online), 30/ 03/2013. Win, N. (2011). Quantitative Analysis of Forest Structure in the Middle Part of the Goktwin Area, Northern Shan State. Universities Research Hiyrbak 4(1): 321-335. Ziliwu, Y. 2002. Pengaruh Beberapa Macam Tanaman terhadap Aliran Permukaan dan Erosi. Tesis : Universitas Diponegara.id_ID
dc.identifier.issn2527-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11340
dc.description.abstractKawasan sabuk hijau Waduk Serbaguna Wonogiri merupakan kawasan pelindung waduk dan pembatas perkembangan penggunaan lahan di sekitar waduk. Kondisi kawasan sabuk hijau saat ini tidak lepas dari kegiatan peramban dan konversi menjadi lahan pertanian yang menyebabkan rusaknya fungsi utama dari sabuk hijau. Lahan sabuk hijau Waduk Serbaguna Wonogiri dikelola oleh Perum Jasa Tirta dan terletak pada elevasi 138,2 m – 140 m. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan struktur vegetasi penutup lantai (Lower Crop Community – LCC) di kawasan sabuk hijau Waduk Serbaguna Wonogiri. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuadran garis berarah secara purposive sampling di lokasi penelitian dengan pengambilan 15 plot setiap stasiun. Kawasan sabuk hijau Waduk Serbaguna Wonogiri terdapat di 5 kecamatan dan setiap kecamatan di ambil 2-3 stasiun sehingga total plot adalah 180. Parameter yang diukur meliputi kepadatan, frekuensi, dominansi, Indeks Nilai Penting (INP), dan Indeks Keragaman (H '). Penelitian dilaksanakan di Kawasan sabuk hijau Waduk Serbaguna Wonogiri pada bulan Februari-Maret 2019. Penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahap antara lain : 1.) Survai (penelitian pendahulian), 2.) penentuan area kajian, 3.) Pengambilan data lapangan, serta 4.) analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vegetasi penutup lantai (LCC) ditemukan 56 spesies. Cacah individu terbanyak adalah Oplismenus burmanii sebanyak 6580 individu per 720 m2. Kontribusi spesies penutup lantai terbesar ditunjukkan oleh Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi adalah 21,5947. Indeks diversitas/ keanekaragaman vegetasi penutup lantai adalah 0,07329 (rendah).id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-4id_ID
dc.titleAnalisis Vegetasi Penutup Lantai (Lower Crop Community - LCC) di Kawasan Sabuk Hijau Waduk Serbaguna Wonogiriid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record