Show simple item record

dc.contributor.authorPratama, Bella Pratiwi Kurnia
dc.contributor.authorAli, Raafi Nur
dc.contributor.authorSulistiyowati, Eka
dc.date.accessioned2019-08-09T01:44:50Z
dc.date.available2019-08-09T01:44:50Z
dc.date.issued2019-04
dc.identifier.citationAburdene dkk. (1990). Megatrends 2000. Jakarta: Binarupa Aksara. Anisa, N., & Ariyani, E. (2017). Implementasi Kebijakan Konservasi Pengawetan dan Pemanfaatan Lestari Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya di Taman Nasional Karimunjawa. Proceding Biologi, 14(Biodiversitas), 206–213. Ariani, L., Artayasa, I. P., & Ilhamdi, H. M. L. (2013). Keanekaragaman dan Distribusi Jenis Kupu-Kupu (Lepidoptera) di Kawasan Hutan Ta1man Wisata Alam Suranadi Sebagai Media Pembelajaran Biologi. Pendidikan, 1–9. Erdogan, M. (2009). Components Of Environmental Literacy in Elementary Science Education Curriculum in Bulgaria And Turkey. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Teknology Education, 15–26. Fajri, R. (2017). Identifikasi Lokasi Letak Kepompong Kupu-kupu (Lepidoptera) di Kawasan Ekosistem Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 2(Pendidikan), 72–76. Indrawan dkk. (2007). Biologi Konservasi. Jakarta: Yayasan Obor. Kemendikbud. (2013). Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas SMA/MA Kurikulum 2013. Jakarta: Pusat Perbukuan Kemendikbud. Kuswanda, W. (2017). Orangutan Batang Toru : Kritis diambang Punah. Leksono, dkk. (2012). Sikap Mahasiswa terhadap Scientific Field Trips pada Perkuliahan Biologi Konservasi Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Pendidikan. Leksono, dkk. (2013). Kemampuan Profesional Guru Biologi Dalam Memahami Dan Merancang Model Pembelajaran Konservasi Biodiversitas Di SMA. Cakrawala Pendidikan. Leksono, S. M., Rustaman, N., & Redjeki, S. (2013). Kemampuan Profesional Guru Biologi Dalam Memahami dan Merancang Model Pembelajaran Konservasi Biodiversitas di SMA. Jurnal Pendidikan, (Pendidikan), 408–419. Nurdin, A. (2015). Penerapan E-book Interaktif untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Pokok Bahasan Pencemaran dan Perubahan Lingkungan Di Kelas X SMA Negeri 1 Waled. Rahman, D. A. (2010). Karakteristik Habitat dan Preferensi Pohon Sarang Orangutan ( Pongo pygmaeus wurmbii ) di Taman Nasional Tanjung Puting ( Studi Kasus Camp Leakey ), 7(2), 37–50. Santosa, Y., Siregar, J. P., Rinaldi, D., & Rahman, D. A. (2012). Faktor – Faktor Penentu Keberhasilan Pelepasliaran Orangutan Sumatera ( Pongo Abelii ) di Taman Nasional Bukit Tigapuluh ( Determinant Factors on Success of Sumatran Orangutan ( Pongo Abelii ) Reintroduction in Bukit Tiga Puluh National Park ), 17(April 2004), 186–191. Sarah, S., & Maryono. (2014). Keefektivan Pembelajaran Berbasis Potensi Lokal Dalam Pembelajaran Fisika SMA Daklam Meningkatkan Living Values Siswa. Jurnal Pendidikan Sains, 02(Pendidikan), 36–42. Setia, T. M. (2002). Diseminasi Hasilriset Keanekaragaman Hayati Untuk Masyarakat Melalui Program Pendidikan Konservasi [ Dissemination of Research Invention in Biodiversity for Community by Conservational Education Programmes ], 6(April), 151–158. Sodiq, F. (2018). Inventarisasi Arthropoda di Candi Abang, JAZ, dan Kawasan Bambanglipuro Yogyakarta Serta Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Biologi SMA. UIN Sunan Kalijaga. Sukirman, H. (2014). Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Pertama). Yogyakarta: UNY Press. Syamsuar, & Reflianto. (2018). Pendidikan dan Tantangan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Pendidikan, (Pendidikan), 1–13. Wiranto. (2008). Kajian Kebijakan Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) Pada Sekolah Menengah Pertama. Pendidikan Dan Kebudayaan.id_ID
dc.identifier.issn2527-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11363
dc.description.abstractSebagai negara yang dinobatkan sebagai kawasan megabiodiversitas, Indonesia memiliki peluang dan tantangan untuk memberikan pendidikan biodiversitas sebagai salah satu upaya konservasi dan perlindungan terhadap kekayaan hayati Indonesia. Dalam materi Biologi, misalnya, materi keanekaragaman hayati menjadi upaya penting untuk memperkenalkan biodiversitas Indonesia dan konservasinya. Pendidikan biodiversitas di jenjang formal sangat terikat dengan standar proses yang tertera dalam kurikulum. Apabila melihat pada esensi Kompetensi Dasar pendidikan materi keanekaragaman hayati mengandung makna yang mendalam yaitu sebuah upaya penyelamatan keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia. Paper ini berupaya untuk menganalisis peluang dan tantangan untuk pendidikan biodiversitas di Indonesia, dilihat dari kebijakan kurikulum, potensi lokal yang ada dan sarana dan sarana yang tersedia di sekolah serta kondisi kesiapan sekolah dalam mengimplementasikan pendidikan ini. Dengan melihat pada hasil survey terbatas pada kasus biodiversitas orang utan dan kupu-kupu, penelitian ini mengungkap pentingnya potensi lokal dalam pendidikan biodiversitas, kesesuaian tema bidiversitas dengan kurikulum, dan kesiapan sekolah dalam implementasinya.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-4id_ID
dc.titlePendidikan Biodiversitas berbasis Potensi Lokal Pada Tingkat SMA/MAid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record