Show simple item record

dc.contributor.authorMizwar, Andy
dc.date.accessioned2019-08-23T02:01:35Z
dc.date.available2019-08-23T02:01:35Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.citationAbbasa, Z.T., Maqsooda, andAlib M.F. (2010). “The Demetallization of Residual Fuel Oil and Petroleum Residue”. Petroleum Science and Technology. Vol 28 (17) pp. 1770 - 1777. APHA, AWWA, and WEF. (1998). “Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater”. 20th Edition. Editors: L.S. Clesceri, A.E. Greenberg, A.D. Eaton. Washington: American Public Health Association. BSN (1989). “SNI 03-0349-1989 : Bata Beton Untuk Pasangan Dinding”. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional. Budiarjo, M.A. (2007). “Studi Pengaruh Bulking Agents Pada Proses Bioremediasi Lumpur Minyak”. Jurnal Purifikasi. Vol 8 (1) pp. 55 - 60. Damanhuri, E. dan Adrismar (2001). “Beberapa Karakteristik Oil Sludge Serta Alternatif Pemanfaatannya”. Journal of JTM. Vol 8 (3) pp. 304 - 312. Karamalidis, A.K. and Voudrias, E.A. (2007). “Cement-based stabilization/solidification of oil refinery sludge: Leaching behavior of alkanes and PAHs”. Journal of Hazardous Materials. Vol 148 (1–2) pp. 122 – 135. Mizwar, A. dan Rohman, T. (2010). “Studi Solidifikasi Limbah Lumpur Operasional Waste Pit PT. Pertamina UBEP Tanjung Tabalong”. Laporan Penelitian. Banjarmasin: Lembaga Penelitian Universitas Lambung Mangkurat. Mulyono, T. (2005). “Teknologi Beton”, Yogyakarta: Penerbit ANDI. Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. 1999. Jakarta. Prasetya, B., Sudijono, dan Kasinoputro, P. (2006). “Pemanfaatan Lumpur Minyak untuk Pembuatan Komposit Berserat Lignoselulosa”. Jurnal Tropical Wood Science & Technology. Vol 4 (1) pp. 9 - 13. PT. Pertamina (2001). “Pedoman Pengelolaan Limbah Sludge Minyak Pada Kegiatan Operasi Pertamina”. Jakarta: Pertamina. PT. Pertamina EP (2012). “Company Profile”. (online). (http://www.pertamina-ep.com, diakses 20 Januari 2012). Spence, R. and Shi, C. (2006). “Introduction, Stabilization and Solidification of Hazardous, Radioactive, and Mixed Wastes”. USA: CRC Press. USEPA (1992). “Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) Method”. Test Methods for Evaluating Solid Waste, Physical/Chemical Methods. Washington: EPA Publication SW-846.id_ID
dc.identifier.isbn978-979-636-149-6
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11517
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah lumpur berminyak dari operasional waste pit PT Pertamina UBEP Tanjung sebagai bahan campuran dalam pembuatan bata beton berlubang yang ramah lingkungan. Data penelitian diambil berdasarkan eksperimen skala laboratorium dengan menerapkan teknik stabilisasi/solidifikasi terhadap 9 variasi campuran antara lumpur, pasir dan semen yang setiap variasi masing-masing dibuat 3 buah sampel. Sebagai pembanding juga dibuat masing-masing 3 buah sampel bata beton berlubang standar SNI dan standar pasaran dengan komposisi campuran semen dan pasir tanpa lumpur. Juga dilakukan uji TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) untuk mengetahui kandungan logam berat dalam sampel bata beton berlubang. Seluruh hasil uji dan analisa dibandingkan dengan standar SNI dan pasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bata beton berlubang yang dihasilkan memiliki berat, porositas, serapan air, dan densitas yang lebih rendah daripada bata beton berlubang standar SNI maupun pasaran. Semua bata beton berlubang yang dihasilkan memenuhi baku mutu TCLP berdasarkan PP No.85 tahun 1999. Kuat tekan bata beton berlubang dengan komposisi lumpur:pasir:semen sebesar 24%:56%:20% memenuhi kualifikasi mutu tingkat II SNI 03-0349-1989.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional Teknik Sipil III 2013id_ID
dc.titleBata Beton Berlubang Berbahan Limbah Lumpur Berminyakid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record