Show simple item record

dc.contributor.authorHartono, Henry
dc.contributor.authorBasuki, B
dc.contributor.authorPrasetyo, Adi
dc.date.accessioned2019-08-23T02:16:35Z
dc.date.available2019-08-23T02:16:35Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.citationAkbar. 2007. Pengaruh Limbah Keramik Sebagai Pengganti Agregat Kasar Pada Beton Terhadap Peningkatan Mutu Beton 10 MPa. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pendidikan Indonesia. Asroni, A. 2010. Balok dan Pelat Beton Bertulang. Penerbit GRAHA ILMU, Edisi Pertama, Yogyakarta. Departemen Pekerjaan Umum. 1971. Persyaratan Beton Indonesia. Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Bandung. Departemen Pekerjaan Umum. 1982. Persyaratan Umum BahanBangunandiIndonesia.Departemen Pekerjaan Umum, Bandung. Departemen Pekerjaan Umum. 1989. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A. Yayasan LPMB, Bandung. DepartemenPekerjaanUmum.1990.TataCaraPembuatanRencanaCampuranBetonNormal.DepartemenPekerjaanUmum,Bandung. Departemen Pekerjaan Umum. 1991. Spesifikasi Bahan Tambahan untuk Beton. Departemen Pekerjaan Umum, Bandung. Ghozali. 2010. Pengaruh Penggunaan Pecahan Keramik Sebagai Bahan Pengganti Agregat Kasar Terhadap Pembuatan Bata Beton Pejal Non-Pasir (Ditinjau Dari Kuat Tekan, Serapan Air Dan Nilai Ekonomisnya). Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Mulyono,T. 2004. Teknologi Beton. Penerbit ANDI, Yogyakarta. Permana, S. 2010. Proses Pembuatan Keramik. Jurusan Fisika, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Islam Negeri, Bandung. Reza. 2008. Pengembangan Bahan Komposit Ferokalsemen Dengan Penambahan Agregat Kasar (Screening) Dan Penambahan Aditif Tricosal BV Spesial. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana. Tjokrodimuljo,K.1996.TeknologiBeton.JurusanTeknikSipil,FakultasTeknik UniversitasGadjah Mada, Yogyakarta. Cormac, J.C.M., 2006. Desain Beton Bertulang. Penerbit Erlangga, Jilid 1, Clemson University. Murdock, L.J., Brook, K.M., Hindarko, S. 1986. Bahan dan Praktek Beton. Penerbit Erlangga, Jakarta. Neville, A.M. 1996. Properties of Concrete. Longman Ltd, London.id_ID
dc.identifier.isbn978-979-636-149-6
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11524
dc.description.abstractSaat ini perkembangan bidang konstruksi bangunan sudah semakin berkembang. Salah satu yang berkembang di bidang ini adalah teknologi betonnya. Bahan tambah digunakan untuk memodifikasi sifat dan karakteristik dari beton. Agregat dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan sumbernya, yaitu agregat alam dan agregat buatan (pecahan). Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan dan keruntuhan yang terjadi pada balok beton bertulang dengan pecahan keramik sebagai pengganti sebagian agregat kasar dan bv special sebagai bahan tambah dengan nilai fas 0,40 pada umur pengujian 28 hari. Pada penelitian ini menggunakan variasi pemakaian pecahan keramik : 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dari total kebutuhan agregat kasar yang diperlukan dalam perancangan adukan beton dan pemakaian bv special 0,3% dari berat semen pada beton normal sesuai dosis. Tinjauan analisis penelitian adalah kuat tekan pada silinder beton dan keruntuhan pada balok beton bertulang. Benda uji berupa silinder beton diameter = 15 cm, h = 30 cm dan balok beton ukuran (10 x 15 x 100) cm3 dan tulangan diameter = 6 mm dan begel diameter = 4 mm. Metode perancangan campuran adukan beton menggunakan metode American Concrete Institute. Penambahan persentase variasi pecahan keramik menyebabkan penurunan kuat tekan beton sebaliknya pada kuat lentur beton variasi pecahan keramik membuat hasil pengujian meningkat. Penambahan bv special 0,3% menyebabkan adukan beton menjadi lebih lecak dan lebih mudah dikerjakan. Kuat tekan silinder beton pada variasi pengganti pecahan keramik 0% dan penambahan bv special 0,3% menghasilkan kuat tekan maksimum sebesar 30,086 MPa. Kuat lentur balok beton pada persentase variasi pengganti pecahan keramik 10% dan penambahan bv special 0,3% menghasilkan momen lentur maksimum adalah sebesar 2,728 kN-m. Adanya persentase pengganti pecahan keramik 10%-40% menghasilkan momen pengujian lebih meningkat dari momen teoritis. Hasil perbandingan selisih antara momen pengujian dengan momen teoritis berkisar antara 4,307% sampai 16,977%.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional Teknik Sipil III 2013id_ID
dc.titleKuat Tekan dan Keruntuhan Balok Beton Bertulang dengan Pecahan Keramik sebagai Pengganti Sebagian Agregat Kasar dengan Bahan Tambah BV Specialid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record