Show simple item record

dc.contributor.authorSetijowarno, Djoko
dc.contributor.authorPutranto, Prioutomo Puguh
dc.contributor.authorYulianti, Anatasia
dc.date.accessioned2019-08-23T05:56:08Z
dc.date.available2019-08-23T05:56:08Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.citationFerrel,O.C and D, Harline.2005. Marketing Strategy. South Western: Thomson. Corporation. Guiltinan, Joseph.P. 1994 Freddy Rangkuti.2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.id_ID
dc.identifier.isbn978-979-636-149-6
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11541
dc.description.abstractKota Semarang terdapat 2 (dua) terminal kelas A, yaitu Terminal Terboyo dan Terminal Mangkang sedangkan sub-sub terminal terdapat di beberapa kecamatan di Kota Semarang. Terminal Terboyo dan Terminal Mangkang merupakan terminal induk yang menjadi pusat bermuaranya kendaraan angkutan darat. Kondisi kedua Terminal Induk di dalam penyelenggaraannya dinilai kurang optimal sehingga diperlukan kajian penyelenggaraan terhadap kedua terminal Induk Kota Semarang . Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui kedudukan penyelenggaraan terminal induk dari sudut pandang kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang dari keberadaan terminal tersebut. Metode yang dipergunakan adalah dengan metode analisis SWOT yang menilai baik faktor IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) maupun EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary). Potensi, Permasalahan, Tantangan dan Ancaman (SWOT) merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam mengintepretasikan terkait analisis lingkungan strategis Terminal Induk Kota Semarang, khususnya pada kondisi yang sangat kompleks dimana faktor eksternal dan internal memegang peran yang sama pentingnya. SWOT ini berguna apabila suatu kawasan akan dikembangkan dengan mengkaji semua aspek yang mempengaruhi berupa potensi dan permasalahan dari lingkup internal dan eksternal. Dengan SWOT ini dapat diketahui apa saja potensi atau kekuatan yang mendukung pengembangan Terminal Induk Kota Semarang kelemahan-kelemahan yang ada, kesempatan terbuka yang dapat diraih dan juga ancaman yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Kekuatan dari kedudukan terminal induk ini berada pada jalur Pantura Kota Semarang, fasilitas lengkap, tenaga SDM yang memiliki keahlian mencukupi, dan potensi angkutan yang melintas relative tinggi. Namun demikian keberadaannya memiliki ancaman dengan keberadaan angkutan umum yang terus menurun, sehingga dengan banyaknya yang beralih pada kendaraan pribadi menyebabkan penurunan kebutuhan angkutan umum yang berimbas pada terminal. Hasil dari kajian ini adalah hasil penjabaran analisis IFAS memiliki nilai 0,2 dan EFAS memiliki nilai -0,4. posisis SWOT berada pada kuadran IV dimana nilai kekuatan Terminal Induk Kota Semarang lebih tinggi dibandingkan kelemahan yang dimiliki namun demikian keberadaan Terminal Induk Kota Semarang ini memiliki Ancaman lebih kuat dibandingkan potensi yang ada. Saran yang ada dengan perlu adanya peningkatan terhadap kelemahan yang ada, mempertahankan kekuatan, mengambil kesempatan/peluang yang ada serta perlu adanya antisipasi terhadap ancaman yang mungkin muncul.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional Teknik Sipil III 2013id_ID
dc.titleKajian Penyelenggaraan Terminal Induk Kota Semarangid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record