Sebaran Keruangan dan Respon Warga Kota terhadap Layanan Online Smart Living menuju Semarang Smart City Tahun 2018
Abstract
Penerapan konsep smart city di Kota Semarang dimulai sejak tahun 2013 yang dapat diartikan
konsep ini masih baru di Kota Semarang. Pada awalnya warga belum memanfaatkan teknologi
secara maksimal dimana masih memerlukan waktu yang lama dan tidak transparan, lalu dituntut
untuk mengganti menjadi lebih cepat, mudah, transparan, dan online untuk mengakses secara
real time. Peneltian ini fokus pada konsep smart living menuju smart city seperti di Kota Semarang
yang ada pada website smartcity.semarangkota.go.id, yakni pada pelayanan loket dan non loket di
PDAM, Smart Police (SKCK), dan Transportasi (BRT).
Tujuan dari penelitian ini yakni: 1) Menghitung tingkat penggunaan pelayanan loket dan non
loket warga Kota Semarang pada indikator smart living. 2) Mengetahui pola sebaran pengguna
pelayanan loket dan non loket warga Kota Semarang pada indikator smart living. 3) Mengetahui
respon warga Kota Semarang terhadap pelayanan loket dan non loket pada indikator smart living.
Metode yang digunakan yakni Metode Penelitian Kuantitatif dengan mendapatkan data dari
responden dengan memberikan kuisioner dan data dari instansi terkait (PDAM, SKCK, dan BRT)
tentang jumlah pengguna pelayanan loket dan non loket. Penelitian ini dilakukan menggunakan
tenik analisis data yakni: 1) Indeks Moran untuk mengkaji sebaran keruangan pada variabel
PDAM dan Smart Police (SKCK). 2) Indeks Konektivitas untuk mengkaji konektivitas pada
variable Transportasi (BRT). 3) Deskriptif Persentase untuk mengkaji kuisioner pada variable
PDAM, SKCK, dan BRT.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Tingkat pengguna pada PDAM sangat baik karena
banyak pengguna yang membayar secara non loket (online), sedangkan SKCK dan BRT belum
baik karena banyaknya pengguna yang masih memohon pada loket (SKCK) dan membayar
secara tunai (BRT) 2) Sebaran keruangan pada variable PDAM yakni menyebar (spreaded) di
loket maupun non loket, sedangkan variable Smart Police (SKCK) yakni menyebar (spreaded)
pada non loket dan mengelompok (clustered). 3) Indeks konektivitas pada variable Transportasi
(BRT) adalah 1,714 termasuk dalam kategori konektivitas yang baik. 4) Respon tersebut memiliki
penilaian yang sama yakni sangat baik dengan perolehan pada PDAM adalah 78,2125%, smart
police (SKCK) adalah 84,58%, dan Transportasi (BRT) adalah 76,571% sehingga pelayanan
tersebut harus tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan.