Show simple item record

dc.contributor.authorWulandari, Sulastri
dc.contributor.authorDeva, Angga Widia
dc.contributor.authorDamayanti, Inasyari Nur
dc.date.accessioned2019-10-21T02:44:49Z
dc.date.available2019-10-21T02:44:49Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.citationBadan Informasi Geospasial. 2017, “Mengenal Kawasan Pesisir Dan Gumuk Pasir Parangtritis Lebih Dekat”, Bogor :BIG. Nuraini, F., Sunarto. 2016, “Pengaruh Vegetasi Terhadap Dinamika Perkembangan Gumuk Pasir Di Pesisir Parangkusumo”, Geomedia Volume 14 Nomer 2. Sucahyo, N. (2018, Mei). VOAIndonesia.com :Gumuk Pasir dan Tantangan Besar Pelestariannya [online]. Available :https://www.voaindonesia.com/a/gumuk-pasir-dan-tantangan-besarmelestarikannya/ 4492414.html. [Diakses :26 Juli 2019] Sulaiman, A. Soehadi. 2008, “Pendahuluan Geomorfologi Pantai Kuantitatif ” Research report BPPT, unpublished.id_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-243-7
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11621
dc.description.abstractGumuk Pasir merupakan bentang alam yang sangat langka dan unik, perlu dijaga kelestariannya agar bentuk lahan ini tidak hilang, Gumuk Pasir atau Sand Dune merupakan bentukan alam karena proses tenaga angin atau bentang alam aeolean (aeolean morphology). Pasir (material) dari letusan Gunung api Merapi dialirkan ke Pantai Selatan DIY melalui sungai Opak dan Progo. Butiran pasir yang terendapkan di Pantai Selatan mengering dan terbawa angin ke daratan. Butiran pasir tertahan oleh tumbuhan dan penghalang yang lain sehingga membentuk gundukan yang disebut sebagai gumuk pasir. Keberadaan gumuk pasir sepuluh terakhir ini mengalami pengurangan luasannya dikarenakan aktivitas manusia seperti pembangunan pemukiman, pertambangan pasir. Kegiatan penanaman palawija, pertanian, cemara laut, serta kegiatan penghijauan yang digalakan, untuk itu perlu adanya analisis yang lebih mendalam dampak yang ditimbulkan hilangnya bentang alam gumuk pasir serta fungsinya baik secara fisik maupun sosial. Metode yang digunakan adalah metode digitasi on screen dengan cara mendeliniasi batas luaran dari gumuk pasir, menghitung luas pasir dan vegetasi dari tahun 2010-2018. Tahun 1972, Gumuk pasir masih asli dan membentuk barkhan yang besar dengan luas + 400 hektar, pada tahun 2002 bentuk Barkhan berkurang di bagian tengah. Tahun 2006, gumuk pasir sebagai lahan untuk bertani. Tahun 2012 ada program penghijauan sehingga di tahun 2017 luasan gumuk pasir hanya menyisakan sekitar 30 hektar. Sehingga untuk menjaga kelestarian gumuk pasir perlu adanya konservasi serta pengembalian gumuk pasir seperti sedia kala agar bentang alam ini tidak hilang.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding Seminar Nasional Geografi UMS X 2019id_ID
dc.titleDinamika Pengurangan Gumuk Pasir di Pesisir Parangkusumoid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record