"Eco Friendly Working Chair" EFO Chair untuk Fleksibilitas dan Produktivitas
Abstract
Eceng gondok adalah tanaman air yang hidup di rawa, sungai atau danau. Meskipun eceng gondok
sering dianggap sebagai gulma, ternyata eceng gondok dapat diolah menjadi kerajinan tangan yang
cantik seperti dompet, tas, sepatu, perabot, dll. Bahan baku yang mudah didapatkan, harga yang relatif
murah dan pengerjaan yang mudah menjadi kelebihan dari eceng gondok. Di sisi lain, co-working
space sedang berkembang pesat bersamaan dengan berkembangnya industri kreatif. Sebagai tempat
bekerja, co-working space harus memenuhi syarat ergonomi dari segi alat, cara dan lingkungan
sehingga dapat terjadi peningkatan produktivitas kerja. Tetapi berdasarkan hasil survei dan
wawancara di Koridor, nama salah satu co-working space di Surabaya, didapati keluhan dari beberapa
pengunjung terkait nyeri di badan karena beraktivitas duduk terlalu lama di sana. Kondisi ini
membuktikan bahwa perabot di Koridor Co-Working Space masih belum ergonomis dan belum
mendukung aktivitas kerja di sana. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merancangkan "EFO
Chair” yaitu Eco Friendly Working Chair dari Eceng Gondok untuk fleksibilitas dan produktivitas para
user di Koridor Co-Working Space. Untuk mengolah eceng gondok menjadi kursi harus dilalui
beberapa tahap, bagian tangkai daun eceng gondok harus dibersihkan, dikeringkan selama 3 hari, lalu
dipilin menjadi tali. Tahap selanjutnya adalah membuat rangka kursi dari bahan rotan. Setelah itu
dilakukan proses penganyaman sesuai dengan desain “EFO Chair”. Untuk menguji kursi, akan
dibandingkan kualitas kerja oleh salah satu pengguna Koridor Co-Working Space saat duduk di kursi
Koridor yang lama dan setelah duduk di EFO Chair.