Optimasi Pembuatan Arang Aktif untuk Detoksifiksi pada Proses Fermentasi Hidrolisat Kertas Bekas
View/ Open
Date
2019Author
Fuadi, Ahmad M.
Mujiburohman, M
Fatoni, Rois
Dewi, Danastri Ratna Nursinta
Metadata
Show full item recordAbstract
Energi sudah menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari. Namun karena jumlahnya yang
semakin menipis, para ilmuan mulai mencari sumber energi alternatif. Salahsatunya adalah bahan
berbasis selulosa. Kertas HVS bekas merupakan salah satu material yang kandungan selulosanya
sangat tinggi dan melimpah, pada tahun 2010 mencapai sekitar 400 juta ton. Sehingga kertas HVS
bekas memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan bioetanol. Hidrolisis
selulosa akan menghasilkan glukosa serta bahan-bahan lain seperti furfural. Furfural merupakan salah
satuasam karboksilat dan fenol yang bersifat meracuni mikroorganisme pada saat proses fermentasi.
Arang aktif dapat digunakan sebagai adsorben yang efektif untuk menghilangkan berbagai kontaminan
organik dan anorganik. Arang aktif juga dipengaruhi oleh reagen aktivasi yang digunakan. Dalam
penelitian ini digunakan reagen aktivasi KOH dan K2CO3 dengan metode pemanasan microwave dan
autoclave. Diketahui bahwa semakin tinggi konsenterasi reagen aktivasi maka semakin tinggi pula
kadar bioetanol yang terbentuk karena luas permukaan arang aktif yang semakin besar. Perolehan
bioetanol yang paling tinggi yaitu pada konsenterasi reagen aktivasi 3,5N KOH dan 3,5N K2CO3.